TEL AVIV, KOMPAS.TV - Senat Amerika Serikat (AS) menyetujui langkah Presiden Joe Biden untuk mengirimkan paket bantuan militer ke Israel senilai 17 miliar dolar AS atau sekitar Rp276 triliun. AS juga mengirimkan USD 9 miliar dolar atau sekitar Rp146 triliun bagi warga sipil yang menderita di zona konflik seluruh dunia, termasuk warga Palestina di Gaza
Hasil pemungutan suara 79-18 di Senat AS, yang dikuasai oleh Partai Demokrat, memastikan pengesahan paket bantuan yang lebih luas, menyusul langkah Partai Republik yang telah lebih dulu meloloskan bantuan besar-besaran tersebut.
"Akhirnya, akhirnya, akhirnya, malam ini setelah lebih dari enam bulan kerja keras, dan banyak lika-liku di jalan, Amerika mengirimkan pesan kepada seluruh dunia: kami tidak akan berpaling dari Anda," kata Anggota Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, dikutip dari Times of Israel.
Usulan bantuan dana militer muncul setelah militer Iran melancarkan serangan dengan 300 tembakan drone dan rudal ke langit Israel, menyebabkan beberapa wilayah pendudukan Israel terkena dampak serangan sementara pangkalan udara militer Israel di Negev dilaporkan hancur.
Hal tersebut mendorong AS untuk mempercepat transfer senjata di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Pemerintahan Benjamin Netanyahu pun mengirim ucapan terima kasih kepada AS atas bantuan senilai Rp210 triliun yang disetujui oleh Senat AS untuk mendukung kekuatan militer Israel.
"Saya berterima kasih kepada Senat AS yang telah meloloskan paket bantuan Israel malam ini dengan mayoritas bipartisan yang luar biasa," ungkap Menteri Luar Negeri Israel Katz media sosial X, Rabu (24/4/2024).
"Paket bantuan Israel yang kini telah lolos di kedua majelis Kongres merupakan bukti nyata dari kekuatan aliansi kita dan mengirimkan pesan yang kuat kepada semua musuh kita," tambah Katz.
Baca Juga: Organisasi Kerjasama Islam Kutuk Pembantaian Warga Gaza oleh Israel: Kuburan Massal di Gaza Bukti
Ucapan terima kasih juga turut dikirimkan Katz kepada Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dan Pemimpin Partai Republik Mitch McConnell atas komitmen mereka yang tak tergoyahkan terhadap keamanan Israel.
"Kemitraan strategis Israel-AS tidak dapat dipatahkan,"ucapnya.
Selama beberapa dekade terakhir, AS telah menjadi pendukung utama pendanaan militer Israel dalam konflik melawan musuh-musuhnya. Dukungan ini termasuk paket bantuan militer tahunan senilai $3,8 miliar USD, setara dengan sekitar Rp60,27 triliun.
Bahkan selama periode ketegangan antara Hamas dan Israel, AS terus memasok Tel Aviv dengan berbagai aset militer, termasuk 21.000 peluru artileri berukuran 155mm, ribuan amunisi penghancur bunker, 200 drone kamikaze, dan bom presisi seperti Spice Family Gliding Bomb Assemblies senilai $320 juta USD, atau sekitar Rp5 triliun.
Menurut The Washington Post, sejak pecahnya konflik Gaza pada tanggal 7 Oktober, AS telah menyetujui setidaknya 100 perjanjian senjata dengan Israel.
Meskipun AS mengeklaim bahwa penjualan amunisi tank kepada Israel adalah untuk mendukung kepentingan keamanan Timur Tengah dari ancaman Hamas, tindakan ini telah menarik perhatian negatif dari berbagai pihak.
Aktivis hak asasi manusia telah menyatakan kekhawatiran, dengan mengatakan bahwa tindakan AS bertentangan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza, yang berpotensi memperburuk negosiasi perdamaian yang sedang berlangsung.
Baca Juga: 200 Hari Perang Israel-Hamas, Ini Dampak-Dampak Mengerikan yang Terjadi di Gaza
Sumber : Times of Israel/VOA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.