BEIJING, KOMPAS.TV - Keadaan mengerikan mulai dialami China, setelah nyaris sebagian kota besar di sana mulai tenggelam.
Para peneliti menyakini pengambilan air berlebihan dan meningkat dengan pesatnya beban ekspansi kota menjadi penyebab.
Beberapa kota mengalami penurunan dengan cepat, dengan satu dari enam kota melebihi 10mm per tahun.
Baca Juga: Israel Serang Balik Iran, tapi Diklaim Bukan dengan Rudal
Dilansir dari BBC, Jumat (19/4/2024), peniliti mengatakan urbanisasi yang pesat di China pada beberapa dekade terakhir berarti lebih banyak air yang disedot untuk kebutuhan masyarakat.
Pada kota-kota di tepi pantai, penurunan ini mengancam jutaan orang dengan banjir, karena level air laut yang meninggi.
China memiliki sejarah panjang dalam menangani penurunan muka tanah, dengan Shanghai dan Tianjing menunjukkan bukti penurunan muka tanah pada 1920-an.
Shanghai telah tenggelam lebih dari 3 meter selama satu abad terakhir.
Di zaman yang lebih modern, negara ini menyaksikan bukti penurunan permukaan tanah yang luas di banyak kota yang telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Tim peneliti di beberapa universitas di China telah meneliti 82 kota, termasuk kota-kota dengan populasi lebih dari dua juta jiwa.
Mereka menggunakan data dari satelit Senitinel 1 untuk mengukur pergerakan tanah vertikal di China.
Berdasarkan periode 2015 dan 2022, tim peneliti menemukan bahwa 45 persen wilayah perkotaan mengalami penurunan tanah lebih dari 3mm per tahun.
Sekitar 16 persen lahan perkotaan menyusut lebih cepat dari 10mm per tahun, yang oleh para ilmuwan digambarkan sebagai penurunan yang sangat cepat.
Besar kecilnya penurunan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara geologi, dan berat bangunan.
Baca Juga: Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB usai Diveto Amerika Serikat
Namun, elemen utamanya adalah hilangnya air tanah.
Di China, para tim peneliti mampu mengaitkan ekstraksi air dari lebih 1.600 sumur pemantauan dengan peningkatan tingkat penurunan permukaan tanah.
Faktor lainnya yang mempengaruhi penurunan tanah, antara lain sistem transportasi dan juga penambangan mineral serta batu bara.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.