NEW YORK, KOMPAS.TV - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengajukan permohonan dana sebesar $2.8 miliar pada hari Selasa, 16/4/2024, untuk memberikan bantuan mendesak kepada 3 juta warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Mereka menekankan bahwa situasi di Gaza yang dilanda perang membutuhkan bantuan tidak hanya dalam bentuk makanan, tetapi juga sanitasi, air bersih, dan fasilitas kesehatan.
Andrea De Domenico, kepala kantor kemanusiaan PBB untuk Gaza dan Tepi Barat, menjelaskan diperlukan "operasi besar-besaran" untuk memulihkan layanan-layanan tersebut dan memenuhi standar minimum. Namun, hal ini sulit dilakukan selama operasi militer yang berlangsung.
Andrea de Domenico menekankan 90% dari dana itu akan dialokasikan untuk Gaza, 10% sisanya akan untuk Tepi Barat yang juga mengalami lonjakan kekerasan dan serangan pemukim haram Yahudi.
Dia menggambarkan kerusakan yang parah terjadi di rumah sakit, fasilitas air bersih, rumah-rumah, jalan-jalan, dan sekolah-sekolah di Gaza. Bahkan, tidak ada satu pun universitas yang masih berdiri di sana.
De Domenico juga menyoroti serangan terhadap Rumah Sakit Shifa, fasilitas medis terbesar di Gaza, yang menyebabkan rumah sakit tersebut harus ditutup. Contohnya, dia meragukan tujuan militer Israel dalam menyerang pemindai MRI yang dapat mendeteksi kanker.
Selain itu, De Domenico juga menyampaikan keputusan Israel untuk membuka lebih banyak perlintasan perbatasan ke Gaza dan meningkatkan aliran bantuan. Langkah ini diambil setelah serangan drone Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan dari World Central Kitchen pada 1 April.
Baca Juga: Komite PBB Gagal Setujui Upaya Palestina untuk Mendapat Keanggotaan Penuh
Namun, serangan tersebut memicu kecaman dari sekutu terdekat Israel dan meningkatkan kritik terhadap perilaku Israel dalam konflik yang sudah berlangsung selama 6 bulan dengan Hamas.
Perang tersebut dimulai setelah serangan mendadak kelompok Hamas di selatan Israel yang diklaim menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya.
De Domenico juga menyoroti penolakan dan penundaan Israel terhadap permintaan konvoi bantuan dari PBB untuk masuk ke Gaza.
Dia mengungkapkan bahwa penolakan ini mencapai 41% selama satu minggu tertentu. Bahkan, konvoi dari UNICEF dan Program Pangan Dunia PBB sempat terjebak dalam tembak-menembak.
Menurut laporan terbaru, kelaparan hampir pasti terjadi di utara Gaza, di mana 70% penduduk mengalami kelaparan bencana. Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa eskalasi perang bisa menyebabkan separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza mengalami kelaparan.
PBB mengurangi jumlah permohonan dana mereka dari $4 miliar menjadi $2.8 miliar karena kesulitan dalam memberikan bantuan ke Gaza.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.