Menlu Blinken Kepada Pemimpin Yahudi AS: Eskalasi dengan Iran Bukanlah Kepentingan Israel

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pertemuan dengan jajaran pemimpin lobi Yahudi di Amerika Serikat hari Selasa (16/4/2024) mengatakan eskalasi konflik antara Israel dan Iran bukanlah kepentingan Washington atau Yerusalem, seperti dikutip oleh peserta pertemuan.

Pada saat yang sama, Blinken menekankan AS tidak mengarahkan Israel untuk menghindari respons, karena akhirnya itu adalah keputusan Israel. "Bijaklah, strategislah, dan batasilah sebisa mungkin," begitu salah satu peserta menggambarkan pesan Blinken.

Seorang pejabat AS lain mengatakan AS percaya jika Iran menyerang lagi, "akan sangat sulit untuk meniru kesuksesan besar yang kita capai pada hari Sabtu... dan orang Israel tahu itu," menyitir klaim keberhasilan Israel dan sekutu mencegat drone dan rudal Iran.

Blinken juga mengemukakan Hamas mungkin menolak tawaran perdamaian terbaru karena mereka berharap serangan Iran akan memicu konflik lebih luas.

Hamas mungkin saat ini merasa perlu membuat kesepakatan karena tampaknya eskalasi regional kemungkinan tidak terjadi, kata Blinken.

Baca Juga: Menlu Retno Tegaskan Indonesia Tetap Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sebelumnya di Washington, Antony Blinken berbicara dengan menteri kabinet perang Benny Gantz mengenai ketegangan yang berkelanjutan antara Israel dan Iran, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

Blinken mengulangi dukungan AS untuk keamanan Israel bersama dengan keinginan Washington untuk tidak melihat eskalasi regional, kata Miller.

Pemerintahan Biden telah menghindar dari kesan memberi pengarahan kepada Israel untuk tidak melancarkan serangan balasan terhadap Iran setelah serangan rudal dan drone akhir pekan lalu, tetapi secara pribadi mendorong Israel untuk memastikan responsnya tidak memicu perang regional, menurut pejabat yang akrab dengan masalah tersebut.

Blinken juga membahas masalah ini dengan perdana menteri Qatar, kata Miller.

"Selama perang di Gaza berlanjut, kita tidak akan kembali ke tempat kita sebelum 7 Oktober. Ini adalah proses berkelanjutan untuk mengurangi ketegangan di wilayah tersebut dan mencoba mempertahankan sebanyak mungkin ketenangan, mengetahui bahwa ada konflik yang berkelanjutan yang memperburuk ketegangan di Israel dan di sekitar wilayah tersebut," kata Miller.