ISLAMABAD, KOMPAS.TV – Petir merampas nyawa 49 orang saat hujan deras menghantam Pakistan dalam tiga hari terakhir, kata pejabat Pakistan hari Senin, (15/4/2024), sementara otoritas di barat daya negara itu menyatakan keadaan darurat.
Korban tewas terjadi ketika petir menyambar petani yang sedang panen gandum. Hujan juga mengakibatkan runtuhnya puluhan rumah di barat laut dan di provinsi Punjab bagian timur.
Arfan Kathia, juru bicara otoritas manajemen bencana provinsi, menyatakan 21 orang meninggal di Punjab, di mana diperkirakan akan terjadi hujan lebih deras minggu ini.
Sementara itu, Khursheed Anwar, juru bicara otoritas manajemen bencana di provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan, melaporkan 21 kematian di sana.
Hujan juga membanjiri ibu kota, Islamabad, dan mengakibatkan tujuh kematian di barat daya provinsi Baluchistan. Di kota barat laut Peshawar dan ibu kota Baluchistan, Quetta, jalanan tergenang air.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif menyampaikan dalam pernyataan di televisi bahwa ia telah memerintahkan otoritas untuk memberikan bantuan kepada korban. Dia juga mengungkapkan bahwa cadangan air Pakistan akan meningkat berkat curah hujan tersebut.
Baca Juga: 11 Orang Disandera dari Bus di Baluchistan lalu Ditembak Mati, Polisi Pakistan Kejar Kawanan Pelaku
Menurut Rafay Alam, seorang ahli lingkungan Pakistan, curah hujan deras seperti ini di bulan April sangat tidak biasa.
“Dua tahun lalu, Pakistan dilanda gelombang panas pada bulan Maret dan April, dan sekarang kita dihantam hujan, semuanya karena perubahan iklim yang menyebabkan banjir besar pada tahun 2022,” katanya.
Pada tahun 2022, banjir besar menyebabkan sungai-sungai meluap dan mengakibatkan sepertiga wilayah Pakistan terendam banjir, merenggut 1.739 nyawa dan merugikan negara sebesar US$30 miliar.
Sementara itu, banjir hebat akibat hujan musiman di Afghanistan merenggut 33 nyawa dan melukai 27 lainnya dalam tiga hari terakhir, menurut Abdullah Janan Saiq, juru bicara Taliban untuk Kementerian Negara Urusan Bencana Alam.
Lebih dari 600 rumah rusak atau hancur sementara sekitar 200 hewan ternak mati. Banjir juga menghancurkan luasnya lahan pertanian dan lebih dari 85 kilometer jalan, katanya.
Dia menambahkan otoritas Afghanistan telah memberikan bantuan kepada hampir 23.000 keluarga, dan banjir bandang terjadi di 20 dari 34 provinsi di negara tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.