Kompas TV internasional kompas dunia

AS Klaim Cegat 80 Drone dan 6 Rudal Balistik dari 350 yang diluncurkan ke Israel dari Iran dan Yaman

Kompas.tv - 31 Desember 2024, 02:51 WIB
as-klaim-cegat-80-drone-dan-6-rudal-balistik-dari-350-yang-diluncurkan-ke-israel-dari-iran-dan-yaman
Sistem pertahanan udara Israel, Kubah Besi, diluncurkan untuk menghalau rudal-rudal yang ditembakkan dari Iran di bagian tengah Israel, Minggu, 14 April 2024. (Sumber: AP Photo/Tomer Neuberg)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor :

ISTANBUL, KOMPAS.TV - Amerika Serikat, dengan bantuan kapal perusak dari Komando Eropa AS, hari Senin, 15/4/2024, mengklaim berhasil menghancurkan lebih dari 80 drone pengebom satu arah dan setidaknya enam rudal balistik, menggagalkan upaya untuk mengincar Israel dari Iran dan Yaman, menurut pernyataan dari Komando Pusat AS, Senin, 15/4/2024.

“Pada tanggal 13 April dan pagi 14 April, pasukan CENTCOM AS, didukung oleh kapal perusak dari Komando Eropa AS, berhasil menghadapi dan menghancurkan lebih dari 80 drone pengebom satu arah (OWA UAV) dan setidaknya enam rudal balistik yang dimaksudkan untuk menyerang Israel dari Iran dan Yaman,” demikian disampaikan oleh CENTCOM pada X.

CENTCOM menyatakan ini termasuk rudal balistik yang masih di atas kendaraannya dan tujuh UAV yang dihancurkan di daratan Yaman yang dikuasai oleh Houthi yang didukung Iran sebelum diluncurkan.

Ditambahkan bahwa AS siap mendukung Israel dalam pertahanannya terhadap “tindakan berbahaya” Iran, “Perilaku Iran yang terus berlangsung, jahat, dan sembrono membahayakan stabilitas regional dan keamanan pasukan AS dan koalisi.

“CENTCOM tetap siap untuk mendukung pertahanan Israel terhadap tindakan berbahaya ini oleh Iran. Kami akan terus bekerja dengan semua mitra regional kami untuk meningkatkan keamanan regional,” kata pernyataan tersebut.

Amir Saeed Iravani, perwakilan tetap Iran untuk PBB, mengeluarkan peringatan keras kepada Israel tentang potensi balasan pada hari Minggu, 14 April 2024.

Iravani memperingatkan Israel sebaiknya menahan diri dari tindakan militer balasan, menyusul pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB.

Dia mengecilkan ancaman Israel untuk merespons serangan Iran sebagai "sekadar retorika" dalam wawancara dengan televisi Sky News. Menggarisbawahi bahwa balasan Iran berikutnya akan lebih "tegas," katanya Israel sangat menyadari konsekuensinya.

Baca Juga: Duta Besar Iran: Pembalasan Kedua dari Kami untuk Israel akan Jadi Penentu

Kapal perusak kawal rudal AS bersandar di Israel menjelang serangan balasan Iran yang dilaporkan menyiapkan lebih dari seratus rudal jelajah untuk serangan balasan yang mungkin segera terjadi, menurut laporan pada Jumat, 12 April 2024. (Sumber: Anadolu)

Iravani menyimpulkan dengan mengulangi peringatan, "Israel tahu apa yang akan menjadi balasan kami yang kedua."

Pada 1 April, Israel meluncurkan serangan udara pada gedung konsulat Iran di Damaskus. Tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal, tewas dalam serangan tersebut.

Iran mengumumkan bahwa serangan Israel itu dianggap sebagai serangan terhadap wilayahnya dan akan melakukan balasan. Israel juga telah mengatakan akan merespons serangan Iran.

Malam Sabtu, Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan hujan serangkaian dari 350 drone, rudal balistik, dan rudal jelajah ke Israel sebagai tanggapan atas serangan 1 April terhadap Konsulat Iran di Damaskus.

Serangan itu, yang menewaskan tujuh pejabat militer Iran, termasuk seorang komandan senior IRGC, menarik reaksi tajam dari pejabat pemerintah Iran, yang bersumpah akan memberikan "balasan tegas."

Menurut beberapa laporan yang belum dikonfirmasi, IRGC menembakkan lebih dari 350 drone dan misil dalam serangan yang berlangsung beberapa jam, banyak di antaranya diintersep oleh sistem pertahanan udara Israel.

Namun, Komandan IRGC Jenderal Hossein Salami mengatakan kepada wartawan di Tehran pada Minggu pagi bahwa operasinya berhasil lebih dari yang mereka harapkan.

Sementara itu, spekulasi santer bahwa Israel mungkin memutuskan untuk membalas, yang para ahli percaya bisa memicu perang regional besar.




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x