JAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesia dan China menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan mendesak seluruh pihak menahan diri usai Iran melakukan serangan balasan terhadap Israel pada Minggu (14/4/2024) WIB.
Serangan drone dan rudal itu dilancarkan usai Israel menyerang gedung Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu yang menewaskan 12 orang termasuk dua jenderal senior Korps Garda Revolusi Iran.
Israel tidak membantah maupun mengonfirmasi telah melancarkan serangan tersebut.
"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak segera untuk mengurangi ketegangan dan terus bekerja menuju perdamaian yang langgeng di Timur Tengah, termasuk dengan mengakhiri pendudukan ilegal atas Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia.
Sementara Kemlu China menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk "tetap tenang dan menahan diri" untuk menghindari meningkatnya ketegangan lebih lanjut.
"Pemerintah China mengajak komunitas internasional, terutama negara-negara berpengaruh, untuk berperan konstruktif dalam memelihara perdamaian dan stabilitas regional," kata juru bicara Kemlu China.
Ia menambahkan, ketegangan terbaru adalah "dampak dari konflik Gaza", dan langkah-langkah untuk mengakhiri hal tersebut dengan segera harus menjadi "prioritas utama".
Baca Juga: Iran Peringatkan Israel dan AS, Bakal Ada Serangan Lebih Besar jika Lakukan Balasan
India menyatakan kekhawatiran serius bahwa eskalasi konflik antara Israel dan Iran mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut, dan mendesak dilakukan penurunan eskalasi segera.
Sementara Jepang mengatakan "mengutuk keras eskalasi ini", dengan Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa memperingatkan hal itu akan memperburuk situasi di Timur Tengah.
Dia menekankan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah "sangat penting" bagi Jepang, "mendorong pihak yang terlibat untuk menenangkan situasi."
"Kami menegaskan tekad kami terus melakukan upaya diplomasi yang diperlukan untuk mencegah situasi semakin memburuk," kata Kamikawa.
Pada 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza, di mana 2,3 juta warga Palestina terjebak akibat blokade Israel sejak 2007.
Israel menggunakan serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober ke wilayahnya sebagai dalih untuk meluluhlantakkan Gaza yang telah didudukinya sejak 1967 secara ilegal.
Sumber : The Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.