MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menyalahkan Israel atas eskalasi ketegangan dengan Iran.
Lavrov pada Sabtu (13/4/2024), mengecam serangan Israel ke konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu. Dia menegaskan serangan tersebut merupakan pembunuhan politik.
Baca Juga: Iran: Serangan ke Israel adalah Tindakan Balasan, Tegaskan Patuhi Piagam PBB dan Hukum Internasional
Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya mengungkapkan, Lavrov mengecam serangan Israel itu dalam sambungan telepon dengan Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian.
“Setiap serangan kepada fasilitas diplomatik dan konsulat, yang dijamin oleh Konvensi Wina, dapat dikategorikan sebagai tak bisa diterima, begitu pula dengan pembunuhan politik,” kata Lavrov, dikutip dari Middle East Monitor.
Serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran di Suriah, menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran.
Termasuk di antaranya Komandan Senior Garda Revolusi Iran Mohammad Reza Zahedi, yang oleh Israel dituduh ambil bagian dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
Lavrov dan Amir-Abdollahian saling bertukar pandangan tentang permasalahan di Timur Tengah lewat sambungan telepon.
Mereka sepakat untuk mempertahankan koordinasi tingkat tinggi dalam menghadapi masalah kawasan dan global.
Iran akhirnya melancarkan serangan ke Israel pada Minggu (14/4/2024) WIB, dengan meluncurkan ratusan rudal dan drone.
Baca Juga: Biden Disebut Tolak Bantu Israel Balas Serangan Iran, Khawatir Perang Regional Meletus
Iran menegaskan serangan itu dilegitimasi oleh pasal 51 Piagam PBB mengenai hak membela diri.
Israel mengeklaim berhasil mencegat 99 persen rudal dan drone Iran sebelum memasuki wilayahnya.
Meski begitu, seorang bocah perempuan berusia 7 tahun dilaporkan terluka karena terkena pecahan rudal yang berhasil dihalau sistem pertahanan udara Israel.
Sumber : Middle East Monitor
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.