KABUL, KOMPAS.TV - Otoritas Taliban menyatakan bahwa pihaknya akan menjaga keamanan dengan ketat saat masyarakat Afghanistan merayakan Idulfitri 1445 H pada Rabu (10/4/2024) serta pada hari-hari awal bulan Syawal.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban, Abdul Matin Qane menegaskan pihaknya tidak akan membiarkan individu atau kelompok tertentu merusak perayaan Idulfitri. Taliban akan menerjunkan pasukannya untuk mengawal tempat ibadah dan titik-titik keramaian selama Idulfitri.
Sebelumnya, masyarakat Afghanistan kerap mengeluhkan insiden-insiden penembakan saat perayaan Idulfitri. Masyarakat juga mengeluhkan penjualan kembang api dan senjata api untuk anak-anak selama bulan Syawal.
Baca Juga: Provinsi di Afghanistan Berlakukan Larangan Memotret dan Merekam Video Mahluk Hidup bagi Pejabatnya
"Sesuai keperluan, Insyaallah, di semua provinsi, area ramai, masjid, tempat rekreasi, dan titik kerumunan akan dijaga pasukan kami. Kami menjamin kepada semua elemen masyarakat bahwa keamanan akan ditegakkan. Kami meminta seluruh kompatriot kami untuk bekerja sama dengan pasukan pertahanan dan keamanan," kata Abdul Matin Qane dikutip TOLO News, Selasa (9/4).
Wakil Komandan Departemen Keamanan Kabul Mohammad Shaker Saad pun meminta masyarakat tidak menyalakan kembang api atau mengganggu ketenteraman masyarakat selama Idulfitri.
Kalangan ahli menilai bahwa Taliban memikul tanggung jawab utama untuk memastikan keamanan masyarakat, terutama saat hari besar seperti Idulfitri 1445 H.
"Memastikan keamanan rakyat selama hari raya adalah salah satu tanggung jawab terpenting dari Emirat Islam (nama negara Afghanistan versi Taliban)," kata analis militer Abdul Hadi Quraishi.
Sejak menguasai Afghanistan pada 2021 lalu, Taliban menghadapi sederet tantangan keamanan, terutama serangan-serangan ISIS-Khurasan yang selama ini menjadi rival organisasi tersebut.
ISIS-K diketahui berulangkali meluncurkan serangan bom di Afghanistan selama Taliban berkuasa. Terkini, pada 21 Maret lalu, pengebom bunuh diri yang diduga dari ISIS-K menyerang sebuah bank di Kandahar dan menewaskan tiga orang.
Selain itu, sebagai negara yang dihantam perang selama berdekade-dekade, Afghanistan juga menghadapi masalah berupa sisa-sisa ranjau atau bahan peledak yang belum terpicu. Pada awal april lalu, ledakan sebuah ranjau tua di timur Afghanistan menewaskan sembilan anak yang menemukannya.
Baca Juga: Arab Saudi Tetapkan Idulfitri pada 10 April 2024, Bagaimana di Negara-Negara Lain?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.