ANKARA, KOMPAS.TV - Otoritas Turki telah menangkap dua terduga mata-mata Israel yang menyediakan informasi untuk intelijen zionis, Mossad.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya, Jumat (5/4/2024).
Yerlikaya mengungkapkan terduga mata-mata mengumpulkan informasi mengenai orang-orang dan pejabat yang memiliki kepentingan untuk Israel.
Baca Juga: Israel-Iran Diambang Perang, AS Tegaskan Akan Dukung IDF Lawan Siapapun
Kemudian menyerahkan data-data dan dokumen tersebut ke pejabat intelijen Israel.
Sementara itu, Yerlikaya mengatakan enam orang yang juga ditangkap dalam operasi dengan kata sandi “Mole-3” kemudian dibebaskan setelah ditanyai.
“Kami tak akan membiarkan aktivitas mata-mata yang menargetkan persatuan nasional kami dan solidaritas, ambil bagian di negara kami,” kata Yerlikaya dikutip The Times of Israel.
Sang menteri tak memberikan informasi lebih lanjut terkait para tersangka.
Puluhan orang, termasuk detektif swasta, telah ditahan di Turki sejak Januari, atas dugaan adanya upaya mata-mata Israel, khususnya kepada warga Palestina yang tinggal di Turki.
Turki dan Israel telah melakukan normalisasi hubungan pada 2022, dengan menunjuk duta besar bagi masing-masing negara, setelah bertahun-tahun hubungan kedua pihak memanas.
Namun hubungan itu memburuk setelah serangan Hamas ke Israel, yang dilanjutkan dengan serangan Israel ke Gaza, yang membunuh lebih dari 32.000 warga Palestina.
Baca Juga: Viral, Ular Besar Jadi Alat Lompat Tali, Para Pria Ini Dibanjiri Kemarahan
Turki menjadi salah satu pendukung Hamas, pengkritik terkuat atas aksi militer Israel di Gaza.
Pada Desember, Kepala Badan Keamanan Dalam Negeri Israel Shin Bet mengatakan mereka tengah menyiapkan serangan kepada target anggota Hamas, termasuk di Lebanon, Turki, dan Qatar.
Erdogan pun langsung membalas ancaman itu, dengan menegaskan bakal ada konsekuensi serius jika Israel menyerang anggota Hamas di wilayah Turki.
Sumber : Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.