BRUSSEL, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak negara-negara anggota untuk segera menyetujui pengumpulan dana jangka panjang untuk Ukraina sebanyak 100 miliar euro atau 1.724 triliun rupiah.
Dana ini sedianya akan digunakan untuk menjamin bantuan senjata untuk Ukraina selama lima tahun.
Dalam pertemuan bersama jajaran menteri luar negeri NATO di Brussel, Belgia, Rabu (3/4/2024), Stoltenberg menegaskan bahwa Ukraina punya "kebutuhan mendesak" terkait senjata.
Politikus asal Norwegia itu menyebut setiap penundaan dalam pengiriman bantuan dapat menimbulkan konsekuensi di medan tempur.
"Kita harus memastikan bantuan keamanan yang reliabel dan terprediksi untuk Ukraina dalam jangka panjang sehinga kita akan mengurangi kontribusi sukarela dan membuat NATO berkomitmen lebih besar, kurangi tawaran jangka pendek tambah komitmen jangka menahun," kata Stoltenberg dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Biden Jadi Sasaran Amuk Senator AS akibat Setujui Lebih Banyak Pengiriman Senjata ke Israel
Pasukan Ukraina saat ini dilaporkan kekurangan amunisi untuk menghadapi pasukan Rusia di front yang merentang hingga lebih dari 1.000km.
Kiev pun dilaporkan kekurangan personel sehingga menurunkan batas usia wajib militer dari 27 tahun menjadi 25 tahun.
Menurut rencana Stoltenberg, NATO akan berkoordinasi dengan Gugus Kontak Pertahanan Ukraina, forum berisi 50 negara yang bertemu secara rutin untuk meningkatkan bantuan senjata dan amunisi untuk Ukraina.
"Alasan kita melakukan ini adalah situasi medan tempur di Ukraina. Ini serius. Kita melihat bagaimana Rusia menekan dan bagaimana mereka mencoba memenangkan perang ini dengan menunggu habisnya kita," kata Stoltenberg.
Meskipun demikian, negara anggota NATO menegaskan pembicaraan lebih lanjut diperlukan terkait rencana bantuan jangka panjang untuk Ukraina.
Negara-negara NATO dilaporkan masih belum sepakat mengenai bagaimana menyediakan dana ribuan triliun rupiah untuk Ukraina.
"Bahaya jika kita membuat janji yang tidak bisa ditepati," kata Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib usai pertemuan.
Baca Juga: Kekurangan Pasukan, Ukraina Turunkan Usia Wajib Militer demi Tambah Tentara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.