MOSKOW, KOMPAS.TV - Pemerintah Rusia mengecam serangan udara Israel ke gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada Senin (1/4/2024).
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan, serangan ini adalah tindakan agresi yang melanggar hukum internasional.
"Kami tidak ingin terlalu cepat menyimpulkan, tetapi dalam keadaan bagaimanapun, serangan seperti itu adalah tindakan agresi dan melanggar hukum internasional," kata Peskov dikutip TASS, Selasa (2/4/2024).
Baca Juga: Rusia Tangkap 4 WNA Pemasok Senjata Pelaku Serangan Teroris di Moskow
Pemerintah Rusia pun dilaporkan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pertemuan sehubungan serangan di Damaskus.
Serangan udara tersebut meratakan gedung konsulat Iran di Suriah dan menewaskan 13 orang.
Korban tewas termasuk pemimpin pasukan Al-Quds dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigjen Mohammad Reza Zahedi dan Jenderal Haji Rahimi.
Pemerintah Iran telah berjanji akan membalas serangan Israel.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pun menyatakan, Amerika Serikat (AS) harus ikut bertanggung jawab atas serangan Israel.
"Saat pemanggilan, kejahatan rezim Israel dijelaskan dan tanggung jawab pemerintahan Amerika disampaikan," kata Amir-Abdollahian dikutip Press TV, Selasa (2/4).
"Sebuah pesan penting diteruskan ke pemerintah Amerika sebagai pendukung Zionis. Amerika Serikat harus menjawab," tuturnya.
Di lain pihak, militer Israel mengaku menyerang fasilitas militer IRGC di Damaskus.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari menyebut gedung yang terletak di samping Kedutaan Besar Kanada untuk Suriah itu bukanlah konsulat.
"Berdasarkan intelijen kami, ini bukanlah konsulat dan ini bukan kedutaan," katanya.
Baca Juga: Kedubes Iran di Jakarta Kecam Serangan Israel ke Konsulat di Damaskus, Pastikan Keadilan Ditegakkan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.