TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui bahwa serangan militernya menewaskan tujuh petugas kemanusiaan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) World Central Kitchen (WCK). Netanyahu menyebut serangan ini "tidak disengaja" dan "tragis."
Sebelumya, tujuh petugas kemanusiaan WCK tewas dihantam serangan udara Israel saat melintas di Deir Al-Balah, Jalur Gaza. Para petugas itu baru saja mengirimkan 100 ton bantuan kemanusiaan yang dikirimkan melalui jalur perairan ke sebuah gudang.
Ketujuh petugas kemanusiaan yang terbunuh dilaporkan berasal dari lima negara, yakni Palestina, Australia, Polandia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat-Kanada. WCK sendiri adalah LSM yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: 7 Petugas Kemanusiaan LSM Amerika dari 5 Negara Terbunuh Serangan Israel, Dunia Meradang
"Hal-hal ini terjadi saat perang," kata Netanyahu dikutip Al Jazeera, Selasa (2/4/2024).
PM Israel itu menyampaikan bahwa pihaknya "mengecek ini secara menyeluruh" dan "melakukan apa pun untuk memastikan ini tidak terjadi."
Sebelumnya, CEO WCK Erin Gore menyampaikan bahwa konvoi petugas kemanusiaan itu tidak melintas di zona konflik. Pihak WCK pun disebutnya telah berkoordinasi dengan militer Israel sehubungan perjalanan itu.
Akan tetapi, militer Israel tetap menyerang dua kendaraan yang mengangkut tim WCK tersebut. Akibatnya, WCK pun menangguhkan operasi di Jalur Gaza.
"Saya sakit hati dan terkejut bahwa kami, World Central Kitchen dan dunia, kehilangan jiwa-jiwa yang berharga hari ini karena serangan IDF yang disengaja," kata Erin Gore dalam pernyataan yang dikutip laman resmi WCK.
"Mereka senang menyediakan makanan untuk orang-orang. Semangat yang ditunjukkan mereka bahwa kemanusiaan dijunjung tinggi di atas semuanya, dan dampak yang mereka timbulkan kepada banyak sejali jiwa akan selalu diingat dan dihargai."
Berbagai pihak mendesak Israel memberi penjelasan secara komprehensif mengenai serangan tersebut. Israel sendiri berulangkali menyerang petugas kemanusiaan di Jalur Gaza, termasuk petugas Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
Jurnalis Al Jazeera di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, tempat jenazah petugas kemanusiaan dibawa, Hind Khoudary mengaku sempat berbicara dengan para petugas kemanusiaan sebelum diseran Israel.
"Semua orang di rumah sakit ini terkejut dan terguncang, mereka tidak percaya pasukan Israel menyerang warga mancanegara," katanya.
Baca Juga: Bantuan via Laut ke Gaza Dihentikan Usai Israel Bunuh 7 Pekerja Barat, Kelaparan pun Didepan Mata
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.