DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV — Serangan udara Israel menewaskan empat pekerja bantuan internasional yang tergabung dalam badan amal World Central Kitchen dan sopir mereka yang berkebangsaan Palestina, Senin (1/4/2024). Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah kelompok itu membawa makanan untuk warga di Gaza Utara.
Rekaman menunjukkan lima jenazah di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Kota Deir al-Balah, Gaza tengah. Beberapa dari mereka mengenakan alat pelindung diri dengan logo badan amal tersebut. Staf menunjukkan paspor tiga orang yang tewas yang berkebangsaan Inggris, Australia, dan Polandia. Sedangkan satu orang pekerja yang tewas lainnya belum diketahui kewarganegaraannya.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang melakukan peninjauan untuk memahami dan menyelidiki insiden tragis ini.
World Central Kitchen (WCK) adalah badan amal yang didirikan oleh koki selebriti José Andrés. Mereka mengatakan pihaknya sudah mengetahui tentang terjadinya insiden tersebut dan akan mengumpulkan lebih banyak fakta mengenai kejadian ini.
Baca Juga: Israel Serang Tenda Pengungsian dan Rumah Sakit di Gaza, Korban Panik Berlarian Selamatkan Diri
“Ini adalah sebuah tragedi. Pekerja bantuan kemanusiaan dan warga sipil JANGAN PERNAH menjadi sasaran. JANGAN PERNAH!” kata juru bicara WCK Linda Roth seperti dikutip dari The Associated Press.
Mahmoud Thabet, seorang paramedis Bulan Sabit Merah Palestina yang berada di tim yang membawa jenazah ke rumah sakit, mengatakan kepada The Associated Press bahwa para pekerja berada dalam konvoi tiga mobil yang sedang menyeberang dari Gaza utara ketika sebuah rudal Israel menghantam.
Thabet mengatakan dia diberitahu oleh staf WCK bahwa tim tersebut berada di utara untuk mengoordinasikan distribusi bantuan yang baru tiba dan sedang menuju kembali ke Rafah di selatan.
Tiga kapal bantuan dari Siprus tiba Senin pagi membawa sekitar 400 ton makanan dan perbekalan yang diorganisir oleh badan amal tersebut dan Uni Emirat Arab. Pengiriman makanan dari kedua kelompok tersebut telah dilakukan uji coba pada bulan lalu. Bahkan, militer Israel pun ikut terlibat dalam mengoordinasikan kedua pengiriman bantuan tersebut.
Amerika Serikat (AS) memuji jalur laut tersebut sebagai cara baru untuk menyalurkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke Gaza utara, di mana PBB mengatakan sebagian besar penduduknya berada di ambang kelaparan. Israel telah melarang UNRWA, badan utama PBB di Gaza, melakukan pengiriman ke wilayah utara, dan kelompok bantuan lainnya mengatakan pengiriman konvoi truk ke wilayah utara terlalu berbahaya karena militer tidak dapat menjamin keselamatan pengiriman makanan tersebut.
Baca Juga: Anggota Kongres AS Ingin Bom Dijatuhkan ke Gaza Seperti Nagasaki-Hiroshima: Agar Semua Cepat Selesai
UNRWA mengatakan dalam laporan terbarunya bahwa 173 “rekannya” telah terbunuh di Gaza dalam kekerasan tersebut. Angka tersebut belum termasuk pekerja untuk organisasi bantuan lainnya.
Anggota dewan WCK Robert Egger melaporkan bahwa warga Australia yang tewas dalam serangan Senin malam adalah Zomi Frankcom, 44 tahun, yang berasal dari Melbourne.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah pasukan Israel mengakhiri serangan selama dua minggu di Rumah Sakit Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, sehingga sebagian besar fasilitas tersebut hancur dan banyak kerusakan di lingkungan sekitarnya. Rekaman menunjukkan bangunan utama Rumah Sakit Shifa telah hangus terbakar.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.