Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Tangkap 4 WNA Pemasok Senjata Pelaku Serangan Teroris di Moskow

Kompas.tv - 1 April 2024, 21:27 WIB
rusia-tangkap-4-wna-pemasok-senjata-pelaku-serangan-teroris-di-moskow
Dalam foto yang dirilis Komite Investigasi Rusia ini, terlihat senapan serbu Kalashnikov yang digunakan pelaku serangan teroris di Balai Kota Crocus, Moskow, Jumat (22/3/2024). (Sumber: Komite Investigasi Rusia via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengaku telah menangkap empat terduga anggota sel teroris di Provinsi Dagestan, barat daya Rusia, Minggu (31/4/2024). Keempat tersangka itu diduga memasok senjata ke pelaku serangan teroris di Balai Kota Crocus, Moskow pada 22 Maret lalu.

Empat orang yang ditangkap disebut berkewarganegaraan asing. Namun, FSB tidak mengumumkan dari negara mana keempat tersangka tersebut berasal.

Baca Juga: Rusia Tuding Tokoh Penting Ukraina Ini Bertanggung Jawab atas Serangan di Moskow

FSB menduga keempat orang itu berperan mengalirkan dana dan menyediakan senjata bagi pelaku terorisme di Moskow. Serangan ini tercatat sebagai salah satu aksi terorisme terburuk di Rusia, menewaskan 144 orang.

"Milisi yang ditahan berpartisipasi langsung dalam mendanai pelaku serangan teror di Balai Kota Crocus di Moskow pada 22 Maret dan memberi mereka alat-alat teror," demikian keterangan FSB dikutip Associated Press.

FSB pun merilis video yang menunjukkan salah satu tersangka. Dalam video, tersangka itu mengaku merencanakan serangan teror ke Kaspiysk di Provinsi Dagestan

Sebelumnya, otoritas Rusia telah menangkap empat pelaku penembakan massal dan tujuh orang lain yang diduga terlibat serangan teror tersebut.

Kelompok Negara Islam Provinsi Khurasan (ISIS-K) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh serangan ini melibatkan Ukraina dan negara Barat.

Baca Juga: Remaja 15 Tahun Selamatkan Banyak Orang Saat Serangan Teroris di Moskow, Ini Sosoknya




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x