YERUSALEM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menjalani operasi hernia hari Minggu ( 31/3/2024), waktu Yerusalem, seperti diumumkan kantor perdana menteri negara tersebut.
Menurut Kantor Perdana Menteri, hernia tersebut ditemukan selama pemeriksaan rutin pada Sabtu malam. Kantor Netanyahu tidak menyebutkan di mana tepatnya hernia itu ditemukan dalam tubuh, meskipun hernia paling umum terjadi di daerah perut dan pinggul.
Netanyahu menjalani anestesi atau bius total, dan dalam keadaan tertidur penuh serta tidak sadar selama operasi hernia tersebut.
Menteri Kehakiman Yariv Levin, seorang sahabat dekat yang juga memegang jabatan wakil perdana menteri, akan bertindak sebagai perdana menteri sementara selama operasi, demikian yang diumumkan oleh kantor tersebut.
Netanyahu, 74 tahun, menjalani jadwal penuh sepanjang hampir enam bulan perang Israel melawan Hamas, dan dokter-dokternya mengklaim Netanyahu kesehatannya baik.
Namun tahun lalu dokter mengakui bahwa Netanyahu menyembunyikan masalah jantung yang sudah diketahui sejak lama setelah mereka memasang alat pacu jantung.
Netanyahu menjalani operasi hernia di Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem di Yerusalem.
Seorang pejabat di Kantor Perdana Menteri mengatakan pada Minggu sore bahwa perdana menteri merasa baik-baik saja dan mengikuti jadwal yang direncanakannya, yang mencakup pertemuan dengan keluarga tentara IDF wanita yang ditahan di Gaza, serta pertemuan kabinet perang.
Baca Juga: Netanyahu Ungkap Israel Akan Kembali Berunding soal Gencatan Senjata dengan Hamas
Tahun lalu, Netanyahu menjalani operasi untuk memasang alat pacu jantung setelah dia mengalami "penyumbatan jantung sementara." Operasi itu dilakukan seminggu setelah dia dirawat di rumah sakit karena dehidrasi.
Insiden tersebut menyebabkan spekulasi besar di kalangan banyak orang di Israel tentang kesehatan perdana menteri dan sejauh mana rincian telah disembunyikan dari publik.
Baca Juga: Netanyahu Ungkap Israel Akan Kembali Berunding soal Gencatan Senjata dengan Hamas
Bulan ini, perdana menteri absen beberapa hari kerja setelah terjangkit flu.
Sebuah laporan medis yang dirilis pada Januari mengatakan bahwa Netanyahu berada dalam "keadaan kesehatan yang benar-benar normal," bahwa alat pacu jantungnya berfungsi dengan benar, dan bahwa tidak ada bukti aritmia jantung atau kondisi lain yang bermasalah.
Petisi diajukan ke Mahkamah Agung Kehakiman awal bulan ini yang menuntut Netanyahu untuk diwajibkan membagikan laporan rinci kesehatannya.
Meskipun ada protokol yang mengharuskan perdana menteri untuk merilis laporan kesehatan tahunan, Netanyahu tidak merilis satu pun antara tahun 2016 dan akhir 2023. Dia tidak bisa dipaksa secara hukum untuk membagikan informasi kesehatannya karena protokol ini belum dijadikan undang-undang.
Para penggugat, yang mencakup kerabat korban pada 7 Oktober serta profesional medis dan Anggota Knesset Naama Lazimi dari Partai Buruh, berpendapat bahwa dengan Israel menghadapi krisis keamanan serius, sangat penting bagi Netanyahu untuk transparan tentang kesehatannya dan menunjuk wakil jika dia tidak dapat menjalankan tugasnya.
Sumber : Times of Israel / Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.