DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV - Serangan udara Israel menghantam sebuah kamp tenda di halaman Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, yang ramai di Gaza pada hari Minggu (31/3/2024), menewaskan dua warga Palestina dan melukai 15 lainnya, termasuk jurnalis yang sedang bekerja di dekatnya.
Seorang reporter Associated Press merekam serangan dan keadaan setelahnya di rumah sakit itu, tempat ribuan orang berlindung setelah melarikan diri dari rumah mereka di wilayah yang dilanda perang. Warga termasuk perempuan dan anak-anak berhamburan dan menangis panik.
Militer Israel berkilah mereka menyerang pusat komando kelompok militan Jihad Islam dan mengklaim fungsi rumah sakit tidak terganggu.
Puluhan ribu orang mencari perlindungan di rumah sakit Gaza sejak dimulainya perang hampir enam bulan yang lalu, menganggapnya relatif aman dari serangan udara. Israel menuduh Hamas dan militan lainnya beroperasi di sekitar fasilitas medis, dan pasukan telah merazia sejumlah rumah sakit.
Pasukan Israel telah merazia Rumah Sakit Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, selama hampir dua minggu dan mengatakan telah bertempur sengit dengan militan di sekitar kompleks medis tersebut.
Militer Israel mengatakan telah membunuh puluhan pejuang, termasuk tokoh senior Hamas, mengatakan pada hari Minggu mereka menemukan banyak senjata yang disembunyikan di sana.
Hanya sepertiga dari rumah sakit di Gaza yang berfungsi, itupun hanya sebagian berfungsi, sementara serangan Israel membunuh dan melukai puluhan orang setiap hari. Para dokter mengatakan mereka sering terpaksa merawat pasien di lantai rumah sakit karena semua tempat tidur telah terisi, dan harus melakukan tindakan medis termasuk operasi tanpa anestesi dan persediaan medis penting lainnya.
Mereka yang terluka dalam serangan pada hari Minggu tergeletak di lantai Rumah Sakit Martir Al-Aqsa dan berteriak kesakitan saat diobati tanpa obat-obatan yang memadai.
Baca Juga: Israel Usul Pasukan Perdamaian Arab di Gaza, Aliansi Kelompok Palestina Langsung Tolak: Itu Jebakan
Tim dokter internasional yang baru-baru ini mengunjungi rumah sakit mengatakan mereka terkejut dengan dampak mengerikan perang terhadap anak-anak Palestina. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan sekitar 9.000 pasien gawat perlu dievakuasi ke luar negeri untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Tidak jauh dari Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, puluhan umat Kristen Palestina berkumpul di Gereja Keluarga Kudus untuk merayakan Paskah, dengan dupa yang melayang di gedung langka yang tampak tak tersentuh oleh perang. "Kami di sini dengan kesedihan," kata peserta Winnie Tarazi. Sekitar 600 orang berlindung di kompleks itu.
Korban Warga Gaza Terus Berjatuhan
Perang dimulai ketika militan yang dipimpin Hamas melintasi perbatasan pada 7 Oktober dan merusak di selatan Israel, membunuh sekitar 1.200 orang dan membawa sekitar 250 sandera kembali ke Gaza.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.