KAIRO, KOMPAS.TV - Perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dijadwalkan akan dilanjutkan pada Minggu, 31 Maret 2024, di Kairo. Ini merupakan upaya terbaru untuk mencapai jeda setelah hampir enam bulan perang di Gaza Strip. Kabar ini disampaikan oleh stasiun TV Mesir Al Qahera News TV pada 30 Maret, mengutip sumber keamanan.
Seorang pejabat Israel mengatakan negaranya akan mengirim delegasi ke Kairo pada 31 Maret. Namun, seorang pejabat Hamas mengungkap, Israel menunggu informasi dari mediator Kairo mengenai hasil pembicaraan mereka dengan Israel terlebih dahulu.
Pihak yang bertikai telah meningkatkan intensitas perundingan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, mengenai penangguhan serangan Israel selama enam minggu sebagai imbalan pembebasan 40 dari 130 sandera yang masih ditahan oleh kelompok Hamas di Gaza.
Hamas selama ini bertujuan mengubah setiap kesepakatan menjadi akhir permanen dari pertempuran dan penarikan pasukan Israel. Israel menolak tuntutan ini, mengatakan mereka akhirnya akan melanjutkan upaya untuk menghancurkan kemampuan pemerintahan dan militer Hamas.
Hamas juga menginginkan ratusan ribu warga Palestina yang melarikan diri dari Gaza City dan sekitarnya ke selatan selama tahap awal perang untuk diperbolehkan kembali ke utara. Seorang pejabat Israel mengatakan negaranya terbuka membahas untuk memperbolehkan kembali hanya "sebagian" dari warga yang terdislokasi.
Lebih dari 32.600 orang warga sipil tewas dibunuh serangan militer Israel di Gaza Strip sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.
Israel terus melakukan serangan udara dan darat ke Gaza Strip pada 29 Maret, menewaskan 82 orang dalam 24 jam terakhir di hari itu, kata kementerian kesehatan wilayah tersebut, sementara pertempuran berkecamuk di sekitar rumah sakit Al-Shifa di Gaza City.
Kementerian tersebut menambahkan pasukan Israel memblokade 107 pasien tanpa air, listrik, atau obat-obatan selama beberapa hari, menolak semua desakan untuk mengevakuasi mereka.
Baca Juga: Serangan Drone Israel Lukai Pengamat PBB, Militer Zionis Tolak Bertanggung Jawab
Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan pejuang mereka terus bertempur dengan pasukan Israel di sekitar fasilitas medis tersebut, rumah sakit terbesar di Gaza Strip sebelum perang, yang merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang masih beroperasi di bagian utara Gaza sebelum pertempuran terakhir.
Militer Israel mengatakan pasukan yang beroperasi di Al-Shifa membunuh tiga komandan bersenjata Hamas di dalam dua bangunan rumah sakit tersebut. Pasukan menemukan senapan sniper, AK-47, magasin, dan granat selama kegiatan tersebut, kata militer.
Israel mengatakan telah membunuh dan menahan ratusan pengikut Hamas dan Jihad Islam di Al-Shifa selama serbuan mereka di sana. Namun, Hamas dan staf medis membantah adanya kehadiran bersenjata di dalam fasilitas medis, menuduh Israel membunuh dan menangkap warga sipil.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan persetujuan kepada delegasi Israel pada hari Jumat untuk melanjutkan negosiasi tidak langsung dengan Hamas dalam beberapa hari mendatang untuk gencatan senjata dan kesepakatan sandera.
Sumber : Straits Times / Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.