KIEV, KOMPAS.TV - Rusia dilaporkan meluncurkan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur energi Ukraina pada Jumat, 29/3/2024, menggunakan 99 drone dan rudal yang menyerang berbagai wilayah di negara itu, demikian diungkapkan oleh angkatan bersenjata Ukraina.
Peringatan serangan udara terdengar di seluruh negeri, dengan 10 wilayah Ukraina menjadi target, kata Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko.
Rusia meningkatkan serangannya terhadap Ukraina dalam beberapa hari terakhir, termasuk dengan meluncurkan serangan rudal terhadap ibu kota, Kiev, dan menyerang infrastruktur energi di berbagai wilayah negara itu sebagai balasan atas serangan udara Ukraina baru-baru ini di wilayah perbatasan Rusia di Belgorod. Meskipun serangan-serangan seperti ini bukan hal baru selama perang.
Pemadaman listrik besar-besaran terjadi di kota Kharkiv, setelah pembangkit listrik tenaga panas diserang drone dan rudal pada 22 Maret, mengakibatkan 700.000 orang kehilangan pasokan listrik.
Pada musim dingin 2022-23, Rusia menyasar infrastruktur energi Ukraina, mengakibatkan sering terjadinya pemadaman listrik. Meskipun banyak pihak di Ukraina dan di Barat yang mengira Rusia akan mengulangi strategi tersebut musim dingin ini, namun pada awalnya Rusia fokus pada serangan terhadap industri pertahanan Ukraina.
Operator listrik Ukraina, Ukrenergo, mengonfirmasi serangan hari Jumat sengaja menyasar pembangkit listrik tenaga panas dan tenaga air di wilayah pusat dan barat.
Baca Juga: Putin Muak Dituduh Bakal Invasi Eropa Usai Kuasai Ukraina: Omong Kosong Besar
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memastikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air, Kaniv dan Dniester di Ukraina, telah diserang, dan menuduh Rusia mempertaruhkan bencana ekologis serupa dengan penghancuran Bendungan Kakhovka pada Juni 2023.
Zelenskyy juga memperingatkan bahwa negara-negara lain akan terancam jika bendungan-bendungan tersebut diserang. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air Dnister, yang berlokasi dekat kota Novodnistrovsk, Ukraina, sekitar 15 kilometer dari perbatasan dengan Moldova.
DTEK, operator listrik swasta terbesar Ukraina, melaporkan tiga pembangkit listrik tenaga panas miliknya rusak dalam serangan tersebut. Perusahaan tersebut mengumumkan pemadaman listrik darurat di kota Odesa, yang menyebabkan beberapa wilayah kehilangan pasokan listrik.
Serangan di wilayah Dnipropetrovsk Ukraina, menyebabkan lima orang terluka, termasuk seorang gadis berusia 5 tahun, kata Gubernur setempat, Serhii Lysak. Kemudian, satu orang tewas dan satu lagi terluka dalam serangan drone terpisah pada Jumat.
Belgorod Rusia mendapat serangan hari Jumat, menurut Kementerian Pertahanan Rusia di media sosial. Pihak Kementerian mengatakan mereka berhasil menembak jatuh 15 drone dan rudal Ukraina, dengan puing-puing jatuh merusak sejumlah bangunan perumahan. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Gubernur Regional, Vyacheslav Gladkov, kemudian menyatakan di media sosial bahwa satu orang meninggal akibat serangan drone terpisah yang mengenai sebuah gedung apartemen.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.