WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku mengetahui rencana serangan teroris di Federasi Rusia setidaknya sejak awal Maret 2024. Hal tersebut disampaikan Gedung Putih usai serangan di Balai Kota Crocus, Moskow yang menewaskan 133 orang.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson mengaku sudah meneruskan informasi intelijen mengenai rencana serangan teroris ke otoritas Rusia.
Baca Juga: Korban Tewas Serangan Teroris di Moskow Naik Jadi 93 Orang, Rusia Tangkap 11 Terduga Pelaku
"Awal bulan ini, Pemerintah AS mengantongi informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow--kemungkinan menyasar perkumpulan besar, termasuk konser--yang membuat Departemen Luar Negeri (AS) menerbitkan imbauan publik kepada warga Amerika di Rusia," kata Watson via media sosial X, Sabtu (23/3/2024).
"Pemerintah AS juga membagikan informasi ini kepada otoritas Rusia seturut kebijakan 'tugas untuk memperingatkan' yang telah diberlakukan sejak lama."
Menurut laporan kantor berita RIA Novosti, otoritas keamanan Rusia telah menerima informasi inteijen dari AS. Namun, informasi yang disampaikan ke Moskow disebut "tidak spesifik."
Serangan teroris di Balai Kota Crocus, Moskow terjadi pada Jumat (22/3) malam ketika massa tengah berkumpul untuk menonton penampilan grup musik Picnic.
Para penyerang merangsek ke bangunan dan menembaki warga dengan senapan serbu. Para penyerang juga memicu kebakaran yang meruntuhkan atap Balai Kota.
Kelompok Negara Islam Provinsi Khurasan (ISIS-K), afiliasi ISIS di Afghanistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Baca Juga: Joe Biden Akhirnya Telepon Presiden Terpilih Indonesia Prabowo untuk Beri Selamat, Ini Katanya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.