MOSKOW, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) ternyata sudah mendapatkan laporan bahwa akan adanya serangan teroris di Moskow.
Serangan teroris terjadi di sebuah konser di dekat Moskow, Jumat (22/3/2024), menewaskan sekitar 40 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Kelompok militan ISIS mengaku bertaanggung jawab atas serangan tersebut.
Baca Juga: Bukan Ukraina, tapi ISIS Akui Bertanggung Jawab Serang Konser di Moskow yang Tewaskan 40 Orang
Para penyerang tersebut dilaporkan menyerang konser yang dilakukan di Balai Kota Crocus.
Dikutip dari CNN, Kedubes AS di Rusia mengatakan telah memonitor laporan bahwa ekstremis mempunyai rencana dalam waktu dekat untuk menargetkan pertemuan besar di Moskow, termasuk konser.
Kedutaan AS memperingatkan warga AS untuk menghindari pertemuan besar.
Namun, pernyataan tersebut rupanya tak dihiraukan oleh Putin, bahkan didiskreditkan olehnya.
Pada pernyataannya Selasa (19/3/2024), Putin mengatakan kepada Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) bahwa peringatan Kedubes AS atas potensi serangan teror di Moskow provokatif.
“Tindakan ini menyerupai pemerasan dan niat untuk mengintimidasi, serta mengacaukan masyarakat kita,” ujar Putin.
Kedubes AS di Moskow, pada Jumat mengatakan telah menyadari adanya laporan terjadinya insiden teroris di Balai Kota Crocus.
Mereka juga menyarankan warga AS untuk tak bepergian ke Rusia.
Baca Juga: Serangan Teroris di Gedung Konser Moskow, 40 Tewas dan Lebih dari 100 Terluka
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat malam melalui pernyataan Wakil Juru Bicara Farhan Haq, mengutuk keras serangan di Moskow dengan istilah yang paling kuat.
“Sekretaris Jenderal menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga, dan rakyat yang ditinggalkan serta Pemerintah Federasi Rusia,” ujarnya.
“Ia berharap mereka yang terluka segera pulih,” tuturnya.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.