WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) akhirnya membuat draf resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menyerukan gencatan senjata secepatnya, dan kesepakatan sandera di Gaza.
Upaya tersebut dilakukan di tengah meningkatnya tekanan terhadap Israel untuk menghentikan kampanye militernya dan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar ke wilayah Palestina.
Berbicara di Mesir, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa pekerjaan yang sulit tetap dilakukan untuk menyelesaikan semuanya.
Baca Juga: Senator AS Tekan Joe Biden untuk Percepat Solusi Dua Negara di Israel-Palestina
Ia pun menegaskan bahwa dirinya percaya hal itu pasti bisa dilakukan.
Blinken menyatakan draf resolusi DK PBB itu sebagai seruan untuk segera dilakukannya gencatan senjata, juga pembebasan sandera.
Namun dikutip dari The Guardian, kata-kata dalam rancangan resolusi baru AS, yang disajikan pada Kamis (21/3/2024), lebih ambigu dibanding apa yang dikatakan Blinken.
Pada draf resolusi, dikatakan bahwa gencatan senjata segera dan berkelanjutan adalah penting, dan ditambahkan bahwa untuk mencapai tujuan itu, dukungan tegas harus diberikan pada negosiasi penyanderaan.
Seorang diplomat Eropa di PBB mengatakan bahwa penekanan pada gencatan senjata segera, dan frasa “mencapai tujuan itu”, menunjukkan adanya pergerakan signifikan dalam posisi AS.
Pergeseran kata-kata tersebut terjadi ketika pemimpin Eropa bertemu di Brussels untuk membahas serangan umum Uni Eropa (UE) untuk melakukan gencatan senjata.
Baca Juga: Akademisi Israel Desak DK PBB Direformasi: Diam Saja saat Tel Aviv Langgar Hukum Internasional
Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan kegagalan untuk mendapatkan bantuan segera dan cukup ke Gaza adalah kegagalan kemanusiaan, dan mengutuk hal itu.
Israel masih enggan memberikan akses jalan penuh kepada konvoi truk yang menunggu bantuan kemanusiaan di perbatasan Gaza.
Kepala CIA William Burns dan Kepala Mossad David Barnea akan tiba di Qatar, Jumat (22/3/2024), dengan harapan mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk penyanderaan antara Israel dan Hamas.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.