JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memberikan pernyataan terkait laporan adanya 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina.
Menurut Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal, laporan tersebut perlu didalami lebih lanjut.
"Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut," kata Iqbal dalam keterangannya pada Jumat (15/3/2024), dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia merilis data jumlah “tentara bayaran asing” yang tewas saat berperang untuk Ukraina sejak Februari 2022.
Dikutip dari Russia Today, setidaknya 13.387 “tentara bayaran” telah bertolak ke Ukraina untuk bertempur demi Kyiv dan 5.962 di antaranya tewas.
Rusia mengeklaim bahwa Polandia memiliki jumlah "tentara bayaran" terbesar untuk Ukraina, mencapai 2.960 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.497 orang tewas dalam pertempuran.
Baca Juga: Putin Jemawa, Ogah Lakukan Pembicaraan Damai dengan Ukraina yang Kehabisan Amunisi
Sementara itu, Amerika Serikat adalah negara pengirim prajurit asing terbesar kedua, dengan sekitar 1.113 orang. Dari jumlah tersebut, setidaknya 491 orang telah tewas.
Dalam data yang juga dirilis Kedutaan Besar Rusia di Jakarta itu, ternyata terdapat pula 10 warga negara Indonesia yang bergabung dengan militer Ukraina.
Dari 10 orang WNI itu, 4 di antaranya telah tewas di tangan tentara Rusia.
Dengan adanya laporan tersebut, Selain perlunya pendalaman lebih lanjut, Lalu juga menyarankan kepada awak media untuk mengonfirmasi kebenaran data tersebut langsung kepada Rusia.
"Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki," ucap Iqbal.
Sementara itu, dilansir dari BBC Indonesia, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Ivanovich Hamianin, juga meminta para wartawan untuk bertanya kepada pihak Rusia mengenai fakta dan bukti dari data di laporan tersebut.
"Orang-orang Rusia membuka mulut hanya untuk melontarkan kebohongan. Dasar para pembohong," kata dia.
Baca Juga: Rusia Kirim Serangan Pesawat Tak Berawak ke Kota Sumy Ukraina! 1 Korban Jiwa dan 8 Luka-Luka
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.