ISTANBUL, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (13/3/2024), mengatakan negaranya siap menghadapi perang nuklir dari sudut pandang "teknis militer".
"Dari sudut pandang teknis militer, kita, tentu saja, siap. Mereka (pasukan Rusia) selalu dalam keadaan siaga tempur," tegas Putin dalam wawancara dengan televisi milik pemerintah, Rossiya-1.
Putin lebih lanjut menekankan, Rusia siap menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman terhadap kedaulatan atau kemerdekaannya, dengan harapan Amerika Serikat (AS) akan menahan diri dari melakukan tindakan yang bisa memicu perang nuklir.
Dia menggambarkan Presiden AS Joe Biden sebagai seorang politikus veteran yang sepenuhnya memahami bahaya eskalasi yang mungkin terjadi.
Putin juga mengatakan, menurutnya, dunia tidak sedang menuju perang nuklir.
Pernyataan Putin tersebut dipandang sebagai peringatan tegas kepada Barat menjelang pemilihan presiden Rusia pekan ini di mana ia hampir pasti akan menang dan memerintah enam tahun lagi.
Baca Juga: Putin: Rusia Siap Gunakan Senjata Nuklir jika Kedaulatan atau Kemerdekaannya Terancam
Putin mencatat, adalah "hal yang umum diterima" bahwa triad nuklir Rusia - darat, laut, dan udara - lebih modern daripada yang dimiliki negara-negara lain, dan menyatakan hanya Moskow dan Washington memiliki triad seperti itu.
"Kami telah membuat kemajuan yang jauh lebih besar di sini. Milik kami lebih modern, dengan semua komponen nuklir. Secara umum, dalam hal pembawa dan muatan, kita memiliki kesamaan, tetapi milik kami lebih modern," katanya.
Presiden Rusia itu menilai AS memiliki rencana untuk meningkatkan triad nuklirnya, tetapi hal tersebut tidak berarti Washington siap memulai perang nuklir besok.
Menanggapi kemungkinan melakukan uji coba nuklir, Putin mengatakan Moskow menyadari pertimbangan AS untuk melakukan hal tersebut, berdasarkan penilaian beberapa ahli bahwa menguji hulu ledak "hanya di komputer", tidak cukup.
"Jika mereka melakukan uji coba semacam itu, saya tidak mengecualikannya, itu tidak perlu, apakah kita membutuhkannya atau tidak, kita masih perlu memikirkannya, tetapi mungkin kita bisa melakukan hal yang sama," tambahnya.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.