PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un merespons latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan di Semenanjung Korea.
Korea Utara melakukan latihan perang skala besar untuk menjawab latihan militer gabungan AS-Korea Selatan.
Kim Jong-un terus menyerukan militer Korea Utara mempersiapkan serangan tanpa ampun dan cepat kepada AS dan Korea Selatan yang dianggap sebagai musuh negara.
Baca Juga: Biden Makin Frustasi Hadapi Netanyahu, Bakal Paksa Bertemu Agar Lebih Banyak Bantuan Masuk Gaza
Korea Selatan dan AS telah melakukan latihan militer gabungan “Freedom Shield”, 4 Maret lalu, yang merupakan latihan gabungan tahunan.
Korea Utara melakukan latihan artileri skala besar di sekitar pantai Barat sebagai peringatan terhadap AS-Korea Selatan.
Kim Jong-un sendiri seperti dilaporkan KCNA, Jumat (8/3/2024), mengawasi langsung latihan artileri skala besar tersebut.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Utara pun mengeluarkan pernyataan atas latihan perang skala besar.
“Latihan perang skala besar dilakukan oleh negara dengan senjata nuklir terbesar dunia di Semenanjung Korea, di mana perang nulir bisa terpicu hanya karena percikan. Hal itu tak bisa disebut sebagai pertahanan,” katanya dilaporkan KCNA, dikutip dari Newsweek.
Latihan perang Korea Utara menampilkan kemampuan artileri jarak jauh yang kuat untu memperkuat pendiriannya bahwa negara itu memiliki alat pencegahan kuat terhadap ancaman yang dirasakan.
Postur militer agresif dan latihan kesiapan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggarisbawahi meningkatnya kewaspadaan di Semananjung Korea.
Baca Juga: Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh Beda Pendapat soal Isi Gencatan Senjata Hamas-Israel di Gaza
Arahan Kim Jong-un agar militer mempersiapkan serangan tanpa ampun dan cepat jika terjadi peperangan mencerminan meningkatnya retorika dan kesiapan untuk melakukan konfrontasi.
Menurut media Pemerintah Korea Utara Rodong Sinmun, latihan perang Korea Utara dimulai dengan serangan demonstrasi kekuatan divisi artileri jarak jauh, yang terletak di sepanjang wilayah perbatasan.
Mereka menambahkan, divisi-divisi ini, yang mempunyai peran penting sebagai pencegah perang yang mampu menargetkan ibu kota musuh, melaksanakan latihan untuk meningkatkan kesiapan mobilitasi tempur, serta kemampuan mereka untuk berperang dalam pertempuran yang sebenarnya.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.