WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden hari Jumat (1/3/2024) mengumumkan Amerika Serikat akan melakukan operasi penerjunan dari udara bantuan kemanusiaan ke Gaza di tengah konflik Israel-Hamas yang terus berlanjut. Inilah yang perlu kita ketahui tentang pernyataan Biden, seperti laporan Associated Press, hari Sabtu, (2/3/2024).
Kapan Operasi Penerjunan Udara Bantuan untuk Warga Gaza Dimulai
Biden menyatakan operasi penerjunan bantuan akan dikoordinasikan dengan Yordania, yang melakukan beberapa putaran penerjunan ke Gaza beberapa bulan terakhir, dan akan dimulai dalam "beberapa hari mendatang." Pengiriman pertama diperkirakan berupa makanan, paket ransum militer yang dikenal sebagai MREs, dengan bantuan lainnya mungkin menyusul.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, belum memberikan jadwal yang lebih tepat untuk operasi penerjunan bantuan dari udara, tetapi mengatakan putaran pertama bukanlah yang terakhir.
Alasan Penerjunan Bantuan dari Udara Baru Sekarang
Keputusan Biden diambil setelah setidaknya 115 warga Palestina tewas dan lebih dari 750 lainnya terluka hari Kamis, dibunuh tentara Israel, saat mencoba mengakses bantuan di utara Gaza menurut kementerian kesehatan Gaza.
Amerika Serikat mendorong Israel untuk mempercepat aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza dan membuka pintu masuk ketiga ke wilayah tersebut, tetapi kekerasan hari Jumat menunjukkan tantangan berat dan ketidakpedulian Israel yang menghadang.
"Kehilangan nyawa ini sangat menyedihkan," kata Biden saat mengumumkan keputusannya untuk melakukan operasi penerjunan bantuan dari udara, "Orang-orang sangat putus asa."
Baca Juga: Biden Akan Berikan Bantuan ke Gaza Lewat Jalur Udara, tapi 2 Kali Salah Sebut Jadi Ukraina
Bagaimana AS Bisa Memastikan Bantuan Sampai ke Warga
Ditanya bagaimana AS akan mencegah pasokan jatuh ke tangan Hamas, Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa AS akan belajar seiring berjalannya operasi udara.
"Tidak ada operasi militer yang lebih rumit daripada operasi penerjunan bantuan kemanusiaan," katanya. Kirby mengatakan perencana Pentagon akan mengidentifikasi lokasi pelepasan dengan tujuan untuk sebisa mungkin mendekatkan bantuan ke tempat yang dibutuhkan tanpa mengancam keselamatan orang di darat.
"Risiko terbesar adalah memastikan tidak ada yang terluka di tanah," kata Kirby. Dia mengatakan AS juga sedang bekerja untuk menentukan bagaimana bantuan yang dijatuhkan dari udara akan dikumpulkan dan didistribusikan setelah sampai di tanah.
Apakah Operasi ini Akan Membuat Perbedaan
AS meyakini bahwa operasi penerjunan bantuan dari udara akan membantu mengatasi situasi kemanusiaan yang mendesak di Gaza, meskipun mereka bukan pengganti truk yang dapat mengangkut bantuan dengan lebih efektif.
Kirby mengatakan penerjunan bantuan dari udara punya keuntungan dibanding menggunakan truk karena pesawat dapat memindahkan bantuan ke lokasi tertentu dengan sangat cepat. Namun, dari segi volume, airdrops akan menjadi "pelengkap, bukan pengganti pengiriman melalui darat."
Hal Lain yang Bisa Dilakukan
AS dan sekutu dicitrakan telah berusaha untuk memediasi gencatan senjata sementara baru antara Hamas dan Israel yang akan melibatkan pelepasan lebih banyak sandera yang dipegang oleh Hamas di Gaza, pembebasan beberapa tahanan Palestina di penjara Israel, dan jeda pertempuran hingga enam minggu.
Jika gencatan senjata berhasil, AS berharap itu akan memungkinkan aliran bantuan dalam jumlah besar ke Gaza selama periode waktu yang berkelanjutan. Biden pada Jumat juga mengatakan AS sedang bekerja dengan sekutu untuk membentuk "koridor maritim" guna memberikan bantuan kepada warga Gaza melalui laut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.