JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah pemberitaan media asing, Jewish Insider, yang menyebut Indonesia berencana menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
"Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar," kata Ari, Kamis (29/2/2024), dikutip dari Antara.
Dia membantah pemberitaan yang menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai mengirim utusan khusus untuk berbicara dengan Israel.
Dia menjelaskan, presiden menugaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam urusan luar negeri. Semua yang berkaitan dengan urusan luar negeri atas koordinasi dengan menlu.
"Posisi resmi presiden diwakili oleh pernyataan dan sikap menlu," kata Ari.
Pada Rabu (28/2/2024) lalu, Jewish Insider menerbitkan berita yang menyebutkan "Israel dan Indonesia sempat berencana mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik pada Oktober 2023."
Baca Juga: Ratusan Orang Kelaparan Dibantai Israel saat Antre Bantuan, Warga Palestina: Darah Kami Sangat Murah
Namun, kata media tersebut, rencana itu tertunda karena serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 dan serangan Israel ke Gaza yang berlangsung sampai saat ini.
Jewish Insider mengaku mengutip tiga sumber yang terlibat dalam negosiasi tersebut.
Media tersebut mengatakan Menteri Luar Negeri Israel saat itu, Eli Cohen, dan kantor Presiden Jokowi telah menyetujui draf final mengenai kesepakatan pembukaan kantor perdagangan sebagai langkah awal menuju hubungan diplomatik sepenuhnya.
Jewish Insider mengutip seorang sumber tanpa nama yang mengatakan Indonesia mengikuti kemajuan proses normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi.
Pasalnya, jika normalisasi hubungan Israel-Arab Saudi dan pembukaan hubungan diplomatik Israel-Indonesia terjadi hampir bersamaan, dianggap akan mengurangi reaksi penolakan.
Baca Juga: Warga Sipil Gaza Tewas Dibunuh Israel Tembus 30 Ribu Orang, 70 Ribu Luka, Ribuan Masih Tertimbun
Jewish Insider juga menulis, penasihat senior Jokowi, Andi Widjajanto, bertemu dengan Ronen Levy, yang saat itu menjabat sebagai direktur jenderal di Kementerian Luar Negeri Israel, di Yerusalem pada September 2023.
Dalam pertemuan itu, kata media tersebut, juga ada Dan Shapiro, yang saat itu menjabat sebagai penasihat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Mereka disebut bertemu untuk memfinalkan draf kesepakatan.
Jewish Insider mengaku melihat foto yang menunjukkan pertemuan tersebut yang diberikan oleh salah satu sumber yang terlibat dalam pembicaraan.
Sumber : Antara, Jewish Insider
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.