SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV - Dewan Pengawas di San Francisco hari Selasa (27/2/2024) secara resmi meminta maaf kepada warga Afrika-Amerika dan keturunannya atas peran kota dalam mempertahankan rasisme dan diskriminasi serta perbudakan.
Permintaan maaf ini hanyalah awal dari kebijakan reparasi untuk warga kulit hitam dan bukan akhir.
Pemungutan suara itu bulat dengan semua 11 anggota dewan yang menandatangani sebagai sponsor resolusi.
"Resolusi bersejarah ini meminta maaf atas nama San Francisco kepada komunitas Afrika-Amerika dan keturunannya atas puluhan tahun diskriminasi sistemik dan struktural, tindakan kekerasan yang ditargetkan, kekejaman," kata Supervisor Shamann Walton, "serta berkomitmen untuk memperbaiki dan memperbaiki kebijakan dan perbuatan masa lalu."
San Francisco bergabung dengan kota besar lain di AS, Boston, dalam mengeluarkan permintaan maaf. Menurut resolusi itu, sembilan negara bagian telah secara resmi meminta maaf atas perbudakan.
"Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi permintaan maaf ini pasti merupakan langkah penting," kata Walton, satu-satunya anggota kulit hitam di dewan dan pendukung utama resolusi ini.
Ini adalah rekomendasi kebijakan reparasi pertama dari lebih dari 100 proposal yang diajukan oleh komite kota untuk mendapatkan persetujuan.
Komite Penasehat Reparasi Afrika-Amerika juga mengusulkan setiap orang dewasa kulit hitam yang memenuhi syarat menerima pembayaran tunai sekaligus sebesar $5 juta dan penghasilan tetap hampir $100.000 per tahun untuk mengatasi kesenjangan kekayaan rasial yang dalam di San Francisco.
Baca Juga: Laporan PBB Sebut Rasisme di Inggris Sudah Parah, Struktural, Institusional dan Sistemik
Tetapi tidak ada tindakan pada proposal-proposal tersebut dan beberapa anggota dewan pada hari Selasa mengkritik langkah-langkah keamanan publik pada pemilihan kota 5 Maret mendatang yang mereka katakan akan merugikan warga kulit hitam.
Supervisor Dean Preston mewakili lingkungan Fillmore yang memiliki sejarah panjang sebagai tempat tinggal orang kulit hitam dan dirobohkan pada abad terakhir yang mengakibatkan pengusiran penduduk.
Dia mengatakan bahwa beberapa pemimpin yang mendukung permintaan maaf masih ingin membangun "perumahan bagi orang kulit putih yang kebanyakan kaya, dengan harga yang tidak terjangkau" di tanah umum.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.