RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi semakin keras ke Israel dengan menegaskan keamanan timur tengah bisa terjadi jika di negara Palestina terbentuk.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, Sabtu (17/2/2024).
Komentar itu dikeluarkannya saat menghadiri panel Konferensi Keamanan Munich saat ditanya mengenai kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel.
Baca Juga: Pengikut Alexei Navalny Ungkap Otoritas Rusia Sembunyikan Jasad Pengkritik Putin
Pangeran Faisal menegaskan fokus utama Kerajaan Arab Saudi saat ini adalah gencatan senjata di Gaza.
“Fokus kami adalah gencatan senjata dan pengunduran diri Israel dari Gaza, serta kami akan fokus pada akses kemanusiaan kepada warga Gaza,” tuturnya dikutip dari Al-Arabiya.
Arab Saudi berulang kali menegaskan tak akan membuka hubungan diplomasi dengan Israel, kecuali kemerdekaan Palestina diakui.
Israel membidik untuk bisa normalisasi hubungan dengan Suadi yang dianggap sebagai pemimpin dunia Arab.
Kemungkinan gencatan senjata di Gaza diyakini bakal sulit terjadi dalam waktu dekat.
Menurut pejabat Qatar, yang merupakan mediator untuk negosiasi gencatan senjata Israel dan Hamas mengatakan, pembicaraan tak terlalu menjanjikan.
Perdana Menteri (PM) Qatar Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani seperti dikutip dari BBC mengatakan, ia tetap optimistis.
Namun, ia menambahkan, waktu saat ini tidak berpihak pada mereka.
Baca Juga: Netanyahu Menentang Tekanan Internasional dan Tegaskan Tidak Serbu Rafah Sama Saja Kalah Perang
Hal itu diungapkan Al Thani setelah Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan akan meneruskan serangan darat ke Rafah.
Adapun Hamas menyalahkan Israel karena kurangnya usaha untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Pembicaraan tentang negosiasi gencatan senjata dilakukan di Kairo, mesir oleh pejabat senior dari Amerika Serikat (AS), Israel, Mesir dan Qatar.
Sumber : Al-Arabiya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.