KIEV, KOMPAS.TV - Pasukan Rusia, Sabtu (17/2/2024), mengumumkan mereka berhasil mengambil kendali penuh atas Avdiivka, sebuah kota di Ukraina, sesuai dengan pengumuman Kementerian Pertahanan Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, melaporkan kepada Kremlin bahwa pasukan Rusia saat ini sedang melakukan operasi pembersihan terhadap sisa perlawanan di Pabrik Coke dan Kimia Avdiivka, seperti yang diumumkan dalam pernyataan resmi.
Video di media sosial pada Sabtu (17/2) kemarin menunjukkan prajurit mengibarkan bendera Rusia di satu bangunan pabrik, memperkuat klaim pasukan Rusia telah menguasai Avdiivka.
Pengumuman ini terjadi bersamaan dengan pengumuman kepala militer Ukraina yang menyatakan penarikan pasukan dari kota di Ukraina timur, di mana pasukan Ukraina yang kalah jumlah telah bertahan melawan serangan Rusia selama empat bulan.
Penarikan ini terjadi pada waktu yang krusial, menjelang hari jadi kedua invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan pemilihan presiden Rusia pada bulan Maret, di mana Rusia berharap mendapatkan dorongan moral.
Dalam pernyataan singkat di Facebook, Komandan Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, menjelaskan penarikan tersebut diambil untuk menghindari pengepungan dan memastikan keselamatan dan kesehatan para prajurit. Syrskyi menambahkan pasukan saat ini sedang beralih ke posisi yang lebih menguntungkan.
"Prajurit kami telah menjalankan tugas militer mereka dengan baik, berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan unit militer terbaik Rusia, dan berhasil menimbulkan kerugian signifikan dalam hal personel dan peralatan musuh. Kami sedang mengambil tindakan untuk menstabilkan situasi dan mempertahankan posisi kami," tambahnya.
Baca Juga: Tentara Ukraina Tersudut, Rusia Tangkapi Pasukan Zelenskyy yang Menarik Mundur dari Avdiivka
Penarikan tersebut terjadi sehari setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, melakukan kunjungan ke Eropa Barat pada Jumat (16/2), dengan harapan mendesak sekutu-sekutu Barat untuk terus memberikan dukungan militer.
Ini adalah ujian besar pertama bagi Syrskyi sejak diangkat menjadi kepala angkatan bersenjata Ukraina pekan lalu. Dalam jabatan sebelumnya sebagai komandan pasukan darat Ukraina, ia mendapat kritik karena mempertahankan kota Bakhmut selama sembilan bulan, sebuah pengepungan yang menjadi pertempuran paling panjang dan berdarah dalam perang tersebut, tetapi berhasil melemahkan pasukan Rusia.
Dalam beberapa hari terakhir, laporan muncul mengenai situasi yang memburuk bagi pasukan Ukraina di Avdiika. Rodion Kudriashov, wakil komandan Brigade Serangan ke-3, menyatakan pasukan Ukraina masih bertahan melawan serangan sekitar 15.000 tentara Rusia, namun dia memprediksi situasi akan segera menjadi kritis.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.