KIEV, KOMPAS.TV — Pasukan Rusia meluncurkan 45 drone pada Minggu (11/2/2024) dalam serangan selama lima setengah jam di Ukraina. Dalam sebuah pernyataan, angkatan udara Ukraina mengatakan mereka telah menembak jatuh 40 drone Shahed buatan Iran di sembilan wilayah berbeda, termasuk di pinggiran ibu kota negara, Kiev.
Serangan selama lima setengah jam itu menargetkan fasilitas pertanian dan infrastruktur pesisir, tulis pejabat pasukan pertahanan selatan Ukraina di Telegram. Mereka mengatakan bahwa serangan di wilayah Mykolaiv telah melukai satu orang, memicu kebakaran dan merusak bangunan tempat tinggal di dekatnya.
Orang lain terluka di wilayah Dnipropetrovsk di Ukraina ketika kebakaran terjadi akibat jatuhnya puing-puing dari pesawat tak berawak yang hancur, kata kepala administrasi militer di wilayah tersebut, Serhiy Lysak.
Baca Juga: Drone Rusia Serang Kharkiv, 7 Orang Tewas Termasuk 3 Anak-Anak
Polisi perbatasan di Moldova juga mengatakan bahwa pecahan “drone tipe Shahed” ditemukan di dekat kota Etulia, dekat perbatasan dengan Ukraina. Untungnya puing-puing tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat di sekitarnya.
“Ada kecurigaan bahwa puing-puing drone yang terdeteksi adalah salah satu drone yang ditembak jatuh oleh sistem anti-pesawat Ukraina,” kata polisi perbatasan dalam sebuah pernyataan, Minggu (11/2).
Pihak berwenang mengatakan akses ke lokasi dampak telah dibatasi. Presiden Moldova Maia Sandu menanggapi insiden tersebut dengan mengatakan dalam sebuah postingan di platform media sosial X, bahwa perang Rusia terhadap Ukraina kembali terjadi di Moldova.
“Penemuan puing-puing drone Shahed di Moldova selatan hari ini menjadi pengingat nyata akan kenyataan suram yang kita hadapi,” katanya. “Agresi Rusia membahayakan seluruh benua. Dukungan untuk Ukraina harus terus berlanjut,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Serangan itu terjadi ketika Zelenskyy melanjutkan perombakan komandan militernya dalam upaya menjaga momentum melawan serangan pasukan Rusia.
Baca Juga: Putin Ungkap Cara Mudah Hentikan Perang Rusia di Ukraina, Tergantung Sikap AS
Kiev mengumumkan bahwa mantan wakil menteri pertahanan Letjen Alexander Pavlyuk akan menjadi komandan baru pasukan darat Ukraina. Jabatan tersebut sebelumnya dipegang oleh Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, yang ditunjuk pada hari Kamis sebagai pengganti panglima militer Ukraina yang akan keluar, yaitu Jenderal Valerii Zaluzhnyi.
Keputusan presiden baru juga menunjuk Yurii Sodol, mantan kepala korps marinir Ukraina, sebagai komandan baru pasukan gabungan Ukraina. Jenderal Ihor Skibiuk sebagai komandan pasukan serangan udara Ukraina; dan Mayjen Ihor Plahuta sebagai komandan pasukan pertahanan teritorial Ukraina.
Panglima baru Syrskyi telah memberi isyarat bahwa tujuan jangka pendeknya termasuk meningkatkan rotasi pasukan di garis depan dan memanfaatkan kekuatan teknologi baru pada saat pasukan Kiev sebagian besar berada dalam posisi bertahan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.