KAIRO, KOMPAS.TV - Mesir ancam Israel jika menyerang Rafah, maka mereka akan menghentikan kesepakatan damai dengan Zionis.
Hal tersebut diungkapkan dua diplomat Mesir dan Barat, Minggu (11/2/2024).
Mereka juga menegaskan pertempuran di sana akan memaksa penutupan rute pasokan bantuan utama.
Baca Juga: Kejam, Tiga Pasien Tewas usai Tentara Israel Cegah Tabung Oksigen ke Rumah Sakit di Gaza
Kesepakatan yang terancam dihentikan adalah Perjanjian Kamp David, yang merupakan landasan stabilitas kawasan selama hampir setengah abad.
Ancaman tersebut muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan memperluas serangan di Gaza, hingga ke Rafah.
Netanyahu menegaskan hal itu harus dilakukan demi kemenangan sepenuhnya atas Hamas.
Sekitar lebih dari setengah populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang melarikan diri dari area pertempuran lainnya ke Rafah.
Rafah kini dipenuhi tenda pengungsi dan pengungsian yang dijalankan PBB dekat perbatasan dengan Mesir.
Dikutip dari Associated Press, Mesir khawatir dengan masuknya ratusan ribu pengungsi Palestina dalam jumlah besar yang mungkin tak akan pernah diizinkan kembali.
Baca Juga: Kim Jong-Un Siap Jajah Korea Selatan, Merasa Berhak untuk Melakukannya
Kebuntuan antara Israel-Mesir, dua sekutu dekat America Serikat (AS), terjadi ketika kelompok-kelompok bantuan memperingatkan bahwa serangan di Rafah akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah buruk di Gaza.
Dilaporkan saat ini di sana sekitar 80 persen penduduknya telah meninggalkan rumah mereka, dan seperempat dari mereka menghadapi kelaparan.
Sementara itu, stasiun TV Hamas Al-Aqsa telah mengutip seorang pejabat Hamas yang mengatakan bahwa invasi ke Rafah akan menghancurkan perundingan pembebasan sandera Israel yang dimediasi AS, Mesir dan Qatar.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.