PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengaku siap untuk menjajah Korea Selatan dan mengancam akan meluncurkan serangan militer.
Hal tersebut diungkapkan Kim Jong-un saat menghadiri perayaan Angkatan Bersenjata Korea Utara ke-76, Kamis (8/2/2024).
Kim Jong-un pun menegaskan, pihaknya berhak menjajah Korea Selatan karena merupakan kebijakan nasional Korea Utara.
Baca Juga: Menlu Iran: Serangan ke Lebanon Akan Jadi Akhir Netanyahu dan Kebinet Ekstremisnya
“Mendefinisikan boneka Korea Selatan sebagai musuh utama yang paling berbahaya, dan musuh utama yang tak berubah-ubah, maka menjajah wilayah mereka jika terjadi keadaan darurat sebagai kebijakan nasional adalah tindakan masuk akal,” ujar Kim Jong-un seperti dilaporkan KCNA dikutip dari Fox News.
Ia menambahkan bahwa penjajahan tersebut harus dilakukan demi keamanan abadi Korea Utara, dan perdamaian serta stabilitas masa depan negara.
Pernyataan Kim Jong-un tersebut menjadi komentar terbaru dari pemimpin Korea Utara tersebut yang terus meningkatkan ketegangan, dengan mengancam menghancurkan Korea Selatan, jika negara tertutup itu diserang.
“Perdamaian bukanlah sesuatu yang harus dimohon atau diperoleh sebagai imbalan atas perundingan,” tambahnya.
Pada beberapa pekan terakhir, Kim Jong-un telah memerintahkan penghentian total upaya untuk bersatu kembali dengan Korea Selatan.
Baca Juga: Arab Saudi Murka ke Israel, Ancam Akan Ada Konsekuensi Serius jika Zionis Invasi Rafah
Kim Jong-un terus mengancam akan menghancurkan negara tetangganya, setelah menegaskan Korea Selatan sebagai musuh nasional.
Bahkan Kim Jong-un telah menghancurkan monumen reunifikasi, yang disebut sebagai simbol upaya mempersatukan kedua Korea.
Tindakan Kim Jong-un ini diyakini sebagai langkah keberatan karena latihan militer bersama yang kerap dilakukan Korea Selatan, Jepang dan Amerika Selatan.
Sumber : Fox News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.