BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung China untuk melakukan reunifikasi dengan Taiwan.
Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri China atas pembicaraan antara Putin dengan Presiden China Xi Jinping.
Xi Jinping dilaporkan bertelepon dengan Putin pada Kamis (8/2/2024) untuk membicarakan hubungan bilateral kedua negara.
Baca Juga: Peran Indonesia Tolong Warga Palestina di Gaza, PMI Bangun Dapur Umum di Perbatasan Mesir
Pada pembicaraan itu Putin mengungkapkan posisi Rusia yang mendukung China dalam masalah Taiwan.
Dilansir dari Mainichi, Putin menyuarakan penolakan Moskow terhadap tindakan berbahaya apa pun untuk memprovokasi China terkait masalah Taiwan.
Menurut Kementerian itu, Putin juga mengatakan dirinya yakin segala upaya untuk menghalangi penyatuan kembali secara damai dengan Taiwan tak akan sukses.
Sementara itu, Xi Jinping mengatakan China dan Rusia harus bekerja lebih dekat demi keamanan kedaulatan mereka.
Selain itu, ia juga dengan tegas menentang campur tangan kekuatan eksternal pada urusan dalam negeri.
Cina terus menegaskan Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sedangkan Taiwan, pemerintahan demokrasi pulau itu terus menyebut mereka sebagai negara berdaulat.
Tahun ini sendiri merupakan peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik bilateral China-Rusia.
Kedua pemimpin sepakat untuk memperdalam kerja sama dan pertukaran.
Baca Juga: Saat Joe Biden Ngamuk Gara-gara Disebut Pikun: Ingatan Saya Baik-Baik Saja
Putin mengatakan bahwa hubungan bilateral tingkat tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dukungan Putin ke China untuk reunifikasi diyakini membuat Taiwan semakin tegang.
Pasalnya, terpilihnya William Lai sebagai presiden baru Taiwan yang merupakan pro-Taiwan berdaulat membuat China mengeluarkan ancaman terkait reunifikasi.
Sumber : Mainichi
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.