WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden America Serikat (AS) Joe Biden mengamuk disebut pikun setelah dituduh melakukan pelanggaran dalam menangani kasus dokumen rahasia.
Sebelumnya Penasihat Khusus Kejaksaan Agung AS Robert K. Hur pada laporannya mengungkapkan bahwa Biden memilii keterbatasan ingatan yang signifikan.
Dengan kata lain, Hur menganggap Biden telah mengalami kepikunan.
Baca Juga: Presiden Senegal 2 Periode Tunda Pilpres, Negara Demokrasi Paling Stabil di Afrika Terancam Kudeta
Hur pun menegaskan bahwa akan sulit untuk menghukum Biden atas tuduhan penanganan berkas rahasia dengan tidak tepat di persidangan.
Dikutip dari BBC, Jumat (9/2/2024), Hur pada laporannya menegaskan Biden kemunginan akan menampilkan dirinya di hadapan juri sebagai pria lanjut usia yang simpatik dan bermaksud baik.
Biden pun mengamuk atas pernyataan Hur terkait keterbatasan ingarannya.
“Ingatan saya baik-baik saja,” katanya dengan tegas.
Biden juga mengkonfrontir klaim bahwa ia kesulitan mengingat kapan putranya tewas.
“Beraninya ia mengungkit masalah tersebut,” tambah Presiden AS tersebut.
Biden pun menegaskan meski usianya sudah 81 tahun, namun ia mengatakan dirinya sangat pantas menjadi presiden.
Biden dituduh melakukan penanganan dokumen rahasia yang tidak tepat ketika dirinya menjadi wakil presiden di era pemerintahan Barack Obama.
Baca Juga: Netanyahu Mulai Tak Dipercaya Sekutunya, Hillary Clinton: Ia Harus Segera Didepak!
Usia Biden sendiri disebut menjadi kekhawatiran utama bagi para pemilih jelang pemilihan presiden AS pada November mendatang.
Salah satu komentar dengan kesalahan fatal ditunjukkan saat memberian keterangan terkait perang din Gaza pada Kamis (8/2/2024).
Ia bingung dan salah menyebut Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi sebagai Presiden Meksiko.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.