ABU DHABI, KOMPAS.TV - Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah diusulkan layak menerima penghargaan Nobel.
Kedua organisasi itu memperoleh penghargaan Zayed Award for Human Fraternity 2024 dinilai berperan besar membangun toleransi yang menjadi contoh bagi dunia.
Presiden Republik Demokratik Timor Leste Jose Ramos Horta menilai bahwa Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah layak menerima hadiah Nobel.
Dua organisasi tersebut dianggap Horta telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam menciptakan toleransi dan stabilitas di Indonesia.
"Saya menominasikan Nobel dan penghargaaan perdamaian UNESCO untuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Semoga bisa diraih,” ucap Horta di acara Human Fraternity 2024 di Abrahamic Family House, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (4/2/2024) dikutip dari Kompas.id.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Kecam Dalih Israel Serang Gaza karena Hamas Teroris: Itu Memang Mantra Zionis
Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin yang turut hadir di acara tersebut, mengapresiasi usulan dari Ramos Horta.
Menurut Ma'ruf Amin, NU dan Muhammadiyah sudah menjadi contoh bagi dunia dalam mengaplikasikan model toleransi.
”Bahkan, tadi dalam sambutan, Presiden Timor Leste Ramos Horta itu mengusulkan supaya dua organisasi ini diberikan hadiah Nobel karena perannya besar dalam rangka membangun toleransi," ungkap Wapres, Minggu (4/2) dikutip dari laporan Kompas.id.
"Model toleransi dari Indonesia memang sekarang sudah menjadi contoh bagi dunia."
Baca Juga: Korea Utara Ancam Perang Gara-gara Menteri Korea Selatan Ingin Akhiri Rezim Kim Jong-Un
Penganugerahan Zayed Awad for Human Fraternity 2024 kepada NU dan Muhammadiyah akan dilangsungkan hari ini, Senin (5/4) di Founders Memorial, Abu Dhabi.
Wapres Ma'ruf Amin akan menjadi saksi pemberian penghargaaan bagi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Zayed Award for Human Fraternity 2024 adalah penghargaan yang menunjung tinggi nilai-nilai kemanuasian dan toleransi.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.