GAZA, KOMPAS.TV - Kekejaman Israel di Gaza berlanjut dengan melakukan pengeboman di Gaza yang membunuh lebih dari 127 warga Palestina, pada Minggu kemarin (4/2/2024).
Bahkan pengeboman tersebut mencapai Rafah, kota di selatan Gaza, kantong kecil di wilayah itu, yang menjadi penampungan lebih dari sejuta warga Palestina.
Menurut sumber di Gaza, seperti dikutip dari The Guardian, pengeboman yang menewaskan lebih dari 127 orang itu juga menyerang dua Menara pemukiman di Rafah.
Baca Juga: NATO Bantah Ancaman Rusia Akan Menyerang, Sebut Pertahanan Aliansi Barat Makin Kuat
Rafah yang dekat perbatasan dengan Mesir saat ini menampung lebih dari 2,3 juta populasi di Gaza.
Serangan itu juga terjadi di Deir Al-Balah di Gaza tengah, tempat ribuan orang yang takut dan melarikan diri ke selatan masih bertahan.
Menurut kantor berita Palestina WAFA, serangan Israel juga mengarah ke taman kanak-kanak yang diubah menjadi penampungan, dan membunuh setidaknya dua orang.
Selain itu, serangan ke sebuah mobil juga membunuh lebih banyak orang.
“Ketakutan menyebar bahwa operasi militer akan berkembang hingga ke Kegubernuran Rafah, membuat mayoritas populasi yang dipindahkan secara internal tak tahu harus pergi berlindung ke mana lagi,” ujar Juru Bicara Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Hisham Mhanna di Rafah.
“Ini menambah lebih banyak ketakutan, stress dan gelisah, khususnya karena orang-orang menghadapi kondisi hidup tak berperikemanusiaan. Mereka dipaksa untuk berusaha bertahan hidup,” katanya.
Hisham pun menegaskan, sangat penting untuk mengakhiri pertumpahan darah dan melindungi siapa pun yang bisa diselamatkan di Gaza.
Kekhawatiran Rafah menjadi sasaran pasukan Israel muncul di tengah perpecahan yang semakin sengit di Israel mengenai arah perang.
Baca Juga: Hamas Tuntut Israel Bebaskan Nelson Mandela-nya Palestina, Marwan Barghouti, Sepenting Apa Sosoknya?
Selain itu juga tekanan pada mediator untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, pemboman dari darat, laut dan udara sejak 7 Oktober, telah menewaskan 27.000 warga Palestina.
Sedangkan lebih dari dua kali lipat jumlah tersebut dilaporkan terluka, dan ribuan lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.