GAZA, KOMPAS.TV – Israel melepas 114 tawanan Palestina, termasuk empat perempuan yang ditahan oleh tentara Israel selama agresi militer mereka di Jalur Gaza, Kamis (1/2/2024).
Para tawanan Palestina itu dilepas melalui perlintasan komersial Karm Abu Salem atau perlintasan Kerem Shalom di selatan Jalur Gaza.
Anadolu melaporkan, sepuluh dari tawanan yang dibebaskan, termasuk seorang perempuan, dibawa ke rumah sakit di Rafah karena mengalami masalah pada kondisi kesehatan mereka.
Baca Juga: Korban Serangan Israel di Gaza Tembus 27.000 Jiwa, 66.000 Terluka, 8.000 Lebih Hilang
Sejumlah tawanan mengalami patah tulang, khususnya di bagian tangan dan kaki. Kondisi itu, menurut seorang sumber medis, dilaporkan merupakan hasil pemukulan dan penyiksaan tentara Israel terhadap para tawanan Palestina.
Beberapa tawanan mengalami pembekuan darah di bagian leher dan kepala, sementara yang lainnya mengalami kesulitan bernapas, luka dan bekas cakaran, juga bengkak di bagian tangan.
Tentara Israel menangkap ratusan warga Palestina selama agresi militer mereka di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Namun, hingga kini otoritas Israel tetap menolak menginformasikan keberadaan atau kondisi mereka yang ditangkap di Gaza.
Baca Juga: Netanyahu Isyaratkan Siap Korbankan Warganya yang Ditahan di Gaza: Kami Tak Akan Hentikan Perang
Pada Kamis (1/2), tentara Israel dilaporkan menarik diri dari sebagian Kota Gaza dan kegubernuran Gaza.
Koresponden Anadolu di lokasi melaporkan, kendaraan militer Israel sepenuhnya ditarik dari lingkungan At-Tawam, Al-Karama, dan Jalan Rashid di wilayah barat kegubernuran Gaza Utara. Militer Israel juga ditarik dari Kawasan Al-Amn Al Aam, Al Muqawsi, Menara Intelijen, Bahloul, dan Jalan Rashid di Kota Gaza.
Israel membombardir Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 sebagai aksi balasan serangan Hamas. Per Kamis (1/2/2024), serangan Israel itu telah menewaskan sedikitnya 27.019 warga Palestina dan melukai 66.139 warga lainnya.
Sementara di pihak Israel, hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Agresi Israel telah membuat 85 persen populasi Gaza terpaksa mengungsi di tengah kelangkaan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di enklave pesisir itu rusak dan hancur, menurut PBB.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.