YERUSALEM, KOMPAS.TV - Sebuah pos militer rahasia Amerika Serikat (AS) yang jarang dibahas di pinggiran timur laut Yordania telah menjadi pusat perhatian internasional setelah serangan drone menewaskan tiga prajurit AS dan melukai setidaknya 34 lainnya.
Pos militer AS di dekat perbatasan Yordania, Irak, dan Suriah itu dikenal sebagai Tower 22, dekat zona demiliterisasi di perbatasan antara Yordania dan Suriah di sepanjang gurun pasir tepi selatan Zona Demiliterisasi. Perbatasan Irak hanya berjarak 10 kilometer.
Daerah lokasi Tower 22 dikenal sebagai Rukban, wilayah tandus yang pernah menjadi kamp pengungsi di sisi Suriah akibat munculnya kelompok ISIS tahun 2014.
Pada puncaknya, lebih dari 100.000 orang tinggal di sana, dicegah oleh Yordania untuk masuk saat itu karena kekhawatiran tentang infiltrasi kelompok ekstremis.
Kekhawatiran itu muncul setelah serangan bom mobil pada tahun 2016 yang menewaskan tujuh penjaga perbatasan Yordania di sana.
Kamp tersebut telah berkurang penduduknya menjadi sekitar 7.500 orang karena kurangnya pasokan yang mencapai daerah tersebut, menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pangkalan ini awalnya merupakan pos pengawasan Yordania yang mengamati perbatasan. Ada peningkatan kehadiran AS saat pasukan AS memasuki Suriah pada akhir 2015.
Baca Juga: Tiga Prajurit AS di Yordania Tewas, Terkecoh Drone yang Dikira Sedang Pulang ke Pos Militer
Instalasi kecil ini melibatkan satuan teknis, penerbangan, logistik, dan keamanan AS dengan sekitar 350 personel Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS ditempatkan di sana.
Lokasi pangkalan ini memberikan tempat bagi pasukan AS untuk masuk dan keluar Suriah dengan diam-diam. Pos kecil milik AS di al-Tanf di Suriah hanya berjarak 20 kilometer di utara Tower 22.
Pos ini terletak di sepanjang jalan raya Suriah yang menuju ke Irak dan akhirnya Mosul, yang dahulu merupakan basis utama kelompok ISIS. Ini juga merupakan rute pengiriman senjata dari Iran melalui jalan tersebut.
Prajurit AS telah lama menggunakan Yordania, sebuah kerajaan yang berbatasan dengan Irak, Israel, wilayah Palestina di Tepi Barat, Arab Saudi, dan Suriah, sebagai titik pangkalan. Sekitar 3.000 prajurit AS biasanya ditempatkan di seluruh Yordania.
Namun, kehadiran AS di Yordania berisiko membuat marah penduduk yang telah menggelar demonstrasi massal menentang perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza atas korban sipil dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 26.000 warga Palestina.
Perkiraan menunjukkan sekitar 3 juta dari 11,5 juta penduduk Yordania adalah warga Palestina.
Ketidakstabilan yang meluas bisa mengancam pemerintahan Raja Abdullah II, sekutu kunci AS. Yordania awalnya membantah bahwa pangkalan Tower 22 berada di dalam batas wilayahnya setelah serangan pada hari Minggu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.