GAZA, KOMPAS.TV - Sejumlah orang tewas setelah Israel menyerang penampungan warga Palestina milik PBB untuk warga Palestina di Khan Younis, Gaza.
Namun, Israel mengaku bukan mereka pelakunya dan menuduh Hamas yang melakukannya.
Serangan tersebut terjadi pada Rabu (24/12024), dan diperkirakan telah membunuh sembilan orang.
Baca Juga: Zelenskyy Ngamuk Pesawat yang Bawa Tahanan Ukraina Ditembak Jatuh Militernya Sendiri, Salahkan Rusia
Direktur Badan Pekerjaan dan Pemulihan untuk Pengungsi PBB (UNRWA) Thomas White mengonfirmasikan serangan tersebut.
“Dua tank menembak gedung yang menampung 800 orang, melaporkan kini 9 orang tewas dan 75 terluka,” kata White di media sosial X, dikutip dari Al-Jazeera.
White sendiri pada unggahan berbeda mengatakan pusat kebugaran yang diserang itu menjadi penampungan keluarga pengungsi yang rumahnya hancur.
Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena pejabat PBB mengatakan insiden tersebut kemungkinan besar menimbulkan korban massal.
Juru Bicara UNRWA Adnan Abu Hasna, mengatakan PBB mencoba mengirimkan ambulans ke lokasi dan sedang berkoordinasi dengan tentara Israel.
Ia mengatakan tak ada peringatan yang dilakukan militer Israel sebelum serangan tersebut.
Pasukan Israel (IDF) mengaku bukan mereka yang melakukan penyerangan.
Dikutip dari The Times of Israel, IDF mengatakan bahwa setelah inspeksi dari sistem operasional, mereka kini mengesampingkan kemungkinan bahwa insiden itu disebabkan oleh serangan udara atau tembakan artileri oleh pasukan IDF.
“Pada saat yang sama, IDF telah melakukan pemeriksaan menyeluruh di lokasi aktivitas penyerangan di area fasilitas,” katanya.
Baca Juga: Rekaman Netanyahu Sebut Peran Qatar Problematik Bocor, Doha Marah Besar
“IDF kini menyelidiki kemungkinan serangan tersebut disebabkan oleh penembakan yang dilakukan Hamas,” tambahnya.
Israel saat ini masih terus membombardir Gaza, setelah kesepakatan untuk gencatan senjata tak juga berhasil.
Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan lebih dari 25.000 warga Palestina di Gaza tewas atas serangan Israel.
Sumber : Al-Jazeera/The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.