VALLADOLID, KOMPAS.TV - Pemimpin Uni Eropa (UE) menuduh Hamas digunakan Israel untuk melemahkan Otoritas Palestina (PA) yang dipimpin Fatah.
Tuduhan tersebut diungkapkan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. Meski begitu, sang diplomat tak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.
Baca Juga: Terungkap, Pemimpin Militer NATO Dorong Sekutu untuk Merencanakan Hal yang Tidak Terduga di Ukraina
Pada pidatonya di Universitas Valladolid, Spanyol, Jumat (19/1/2024), Borrell menuduh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu secara pribadi menggagalkan segalaya upaya untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
“Berita buruknya adalah Israel, khususnya pemerintahannya, menolak sepenuhnya, kemarin Netanyahu mengatakan menolak menerima solusi (dua negara) bahwa ia secara pribadi boikot pada 30 tahun ke depan,” kata Borrell dikutip dari Euronews.
Ia menuduh Israel terlibat dalam pembentukan Hamas, sehingga sulit untuk memuluskan solusi dua negara.
“Kami percaya solusi dua negara seharusnya diterapkan dari luar untuk memberikan perdamaian,” katanya.
“Tapi saya tegaskan, Israel dengan melanjutkan menolak solusi ini, telah melakukan lebih jauh untuk menciptakan Hamas. Ya, Hamas telah dibiayai oleh Pemerintah Israel dalam upaya memperlemah Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah,” kata Borrell.
Solusi dua negara, adalah tujuah yang berusaha dicapai oleh aliansi Barat seusai perang di Gaza.
Namun, Israel terus menentang upaya tersebut, dengan dalih demi menjaga keamanan negara Zionis tersebut.
Meski begitu, Borrell tak memberikan bukti atas tuduhan tersebut.
Hamas yang tergolong keras, memang kerap berseberangan dengan Fatah yang memilih jalur diplomasi dan saat ini berpusat di Tepi Barat.
Baca Juga: Hampir 20.000 Bayi Lahir di Neraka Perang Gaza Dalam Kondisi Memilukan, Mati Satu Tumbuh Seribu
Hamas sendiri menjadi salah satu alasan Israel melakukan serangan ke Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Israel membombardir Gaza, sejak Hamas melakukan aksinya ke negara Zionis itu yang membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang.
Namun, serangan Israel ke Gaza dengan dalih menghancurkan Hamas, membuat nyaris 25.000 warga Palestina tewas.
Sumber : Euronews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.