TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kian bertingkah dan berani menentang Amerika Serikat (AS) yang mau negara Palestina berdiri usai perangnya terhadap Gaza usai.
Netanyahu menegaskan telah memberi tahu AS bahwa dirinya menolak upaya pendirian negara Palestina setelah berakhirnya perang di Gaza.
Pada Kamis (18/1/2024), dia berjanji akan meneruskan serangan ke Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, hingga kemenangan sepenuhnya diraih.
Ia menyebut kemenangan tersebut adalah kehancuran Hamas dan kembalinya para sandera Israel.
Baca Juga: Menteri Ultranasionalis Ingin Israel Duduki Jalur Gaza, Sanjung Aksi Pasukan IDF
Netanyahu menambahkan, perang masih akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.
Meski begitu, dengan jumlah warga Palestina yang dibunuh mencapai 25.000 orang di Gaza berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, dan 85 persen populasi di wilayah tersebut harus mengungsi, Israel berada di bawah tekanan kuat untuk mengekang serangannya.
Rezim Zionis juga diminta segera terlibat dalam perundingan yang bermakna mengenai penghentian perang secara berkelanjutan.
Para sekutu Israel, termasuk AS dan banyak negara lain, telah mendesak kebangkitan solusi dua negara yang lama terbengkalai, yang mana negara Palestina di masa depan akan berdampingan dengan Israel.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.