MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia mengaku tengah meningkatkan hubungannya dengan Korea Utara di semua area, termasuk area sensitif.
Hal itu diungkapkan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Rabu (17/1/2024).
Pengakuan tersebut dipandang sebagai peringatan untuk Barat yang saat ini menjadi penjegal Rusia maupun Korea Utara.
Baca Juga: Bantuan Indonesia ke Palestina Bakal Lewati Area Konflik Houthi, Prabowo Tak Khawatir
Pada Selasa (16/1/2024), Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui memuji hubungan persahabatan negaranya dengan Rusia.
Ia kemudian melakukan pembicaraan di Kremlin dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Terkait pertemuan antara Choe dan Putin di Moskow, Peskov mengatakan kedua tokoh membicarakan situasi di Semenanjung Korea.
Tetapi fokus utamanya, kata dia, adalah perkembangan hubungan bilateral.
“Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), merupakan rekan penting bagi kami, dan kami fokus pada perkembangan lebih jauh hubungan kami di semua area, termasuk di area yang sensitif,” kata Peskov, dikutip dari Channel News Asia.
Hubungan Putin dengan rezim Kim Jong-un kian mesra setelah ia mengirim tentara Rusia ke Ukraina pada 2022.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengecam keras pengiriman rudal dari Korea Utara ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina.
Baca Juga: Israel Bunuh Warga Sipil Palestina dengan Klaim Serang Teroris, Saksi: Ada yang Masih Pakai Piyama
Baik Rusia dan Korea Utara berulang kali menepis kritikan tersebut.
Moskow mengatakan akan meningkatkan hubungan dengan negara mana pun yang diinginkan dan menegaskan kerja sama dengan Pyongyang tidak bertentangan dengan perjanjian internasional.
Sumber : Channel News Asia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.