YERUSALEM, KOMPAS.TV - Pasukan Israel mengklaim telah membunuh seorang militan Palestina senior dalam serangan udara di Tepi Barat.
Ahmed Abdullah Abu Shalal, yang menurut militer Israel bertanggung jawab atas infrastruktur dan merencanakan beberapa serangan terhadap warga Israel di Yerusalem, tewas bersama empat orang lain hari Rabu pagi, (17/1/2024) di kamp pengungsi Balata yang padat di kota Nablus.
Seperti laporan Associated Press hari Rabu, (17/1/2024), Palang Merah Palestina menyatakan pasukan Israel menghalangi tim medis untuk mencapai lokasi serangan, dengan mengatakan dalam unggahan media sosial bahwa "tembakan ditembakkan ke arah tim kami."
Militer Israel menyatakan Abu Shalal dan kelompoknya merencanakan serangan dan telah menerima pendanaan serta bimbingan dari "sumber-sumber Iran." Namun, Israel tidak memberikan bukti untuk tuduhan tersebut.
Kekerasan melonjak di Tepi Barat yang diduduki Israel sejak dimulainya perang di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 350 warga Palestina tewas dalam tiga bulan terakhir di Tepi Barat, terutama selama razia penangkapan Israel dan protes kekerasan.
Israel semakin sering menggunakan serangan udara di Tepi Barat seiring meningkatnya intensitas pertempuran, tetapi pembunuhan masih relatif jarang terjadi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Israel dan AS Terkaget-kaget sekaligus Terkesan oleh Kualitas dan Kerumitan Terowongan Hamas di Gaza
Obat-obatan bagi warga Israel yang disandera Hamas sedang dalam perjalanan ke Gaza hari Rabu setelah Qatar dan Prancis memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas, kesepakatan pertama antara keduanya sejak gencatan senjata seminggu yang terjadi pada November.
Kesepakatan ini tercapai setelah lebih dari 100 hari konflik yang tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir dan telah memicu ketegangan di seluruh Timur Tengah, dengan serangkaian serangan dan balasan yang membingungkan dalam beberapa hari terakhir, mulai dari utara Irak hingga Laut Merah dan dari selatan Lebanon hingga Pakistan.
Amerika Serikat melancarkan serangan ketiga dalam beberapa hari terakhir terhadap kelompok Houthi di Yaman, menurut pejabat AS. Houthi kerap menyerang jalur laut di koridor Laut Merah yang sangat penting, dengan mengatakan mereka berusaha menghentikan perang Israel di Gaza melawan Hamas.
Di utara Gaza, militan Palestina bertempur melawan pasukan Israel dan meluncurkan salvo roket dari daerah yang lebih selatan.
Jumlah kematian warga Palestina naik menjadi 24.285 orang, kata Kementerian Kesehatan Gaza hari Selasa, (17/1/2024).
Di Israel, sekitar 1.200 orang tewas selama serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang dan melibatkan sekitar 250 orang menjadi tawanan oleh militan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.