TEL AVIV, KOMPAS.TV - Sebanyak 4.000 tentara Israel cacat fisik setelah 100 hari perang Gaza yang dimulai sejak awal Oktober.
Jumlah tersebut diperkirakan bisa bertambah mencapai 30.000 orang.
Hitungan itu diungkapkan oleh laman berita Israel berbahasa Ibrani, Walla.
“Negara itu tengah bersiap menerima jumlah besar tentara Israel yang cacat, dan setelah 100 hari, sekitar 4.000 tentara telah diketahui mengalami cacat fisik,” bunyi laporan Walla dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (13/1/2024).
Baca Juga: AS Ketar-Ketir William Lai Terpilih Jadi Presiden, Joe Biden: Kami Tak Dukung Kemerdekaan Taiwan
Laman itu mengatakan, serangan Hamas pada 7 Oktober membuat Israel terjerumus dalam perang yang belum pernah dialami sebelumnya dalam hal jumlah tentara yang terluka.
Namun, menurut mereka yang paling penting adalah bagaimana para tentara Israel mengalami cedera yang sangat parah.
“Berkat perawatan penuh pengabdian dan berkualitas tinggi yang diberikan oleh tim penyelamat dan tim medis, mereka yang mengalami cedera parah dapat bertahan hidup,” bunyi laporan laman tersebut.
Walla menambahkan, militer Israel berusaha menutupi dan tak memberikan semua data tentang korban luka kepada publik.
“Mereka khawatir hal itu akan menurunkan moral masyarakat,” ujarnya.
“Saat ini, sekitar 4.000 tentara (yang mengalami cacat fisik) telah diakui menurut klasifikasi 3, yang berarti mereka berhak atas semua perlakuan dan hak yang dinikmati oleh penyandang disabilitas di tentara Israel tanpa diakui secara resmi dengan cara ini,” tambahnya.
Laporan tersebut mencatat, gaji diberikan kepada tentara yang terluka dan juga untuk perawatan mereka, tanpa perlu membuktikan apa pun.
Baca Juga: Tangan Kanan Putin Sebut Inggris Arogan, Ancam Perang jika Kirim Pasukan ke Ukraina
Selain itu proses rehabilitasi juga akan dimulai untuk mengintegrasikan mereka kembali ke kehidupan.
Walla juga mengutip pernyataan Ketua Organisasi Penyandang Disabilitas Angkatan Pertahanan Israel, Idan Kaliman.
“Saya telah berada di organisasi tersebut selama 30 tahun, dan saya belum pernah bertemu dengan orang-orang yang terluka para sebanyak ini,” ujarnya.
“Ada banyak yang terluka parah, anggota badan yang diamputasi, kebutaan, atau kelumpuhan,” kata Kaliman.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.