Houthi Incar Kapal Perang AS di Laut Merah, Tercatat sebagai Serangan Terbesar Sejauh Ini

SANA'A, KOMPAS.TV - Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengincar kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Laut Merah. Serangan yang dikonfirmasi pada Rabu (10/1/2024) ini disebut sebagai gelombang serangan terbesar yang diarahkan Houthi ke Laut Merah.

"Pasukan angkatan laut, pasukan rudal, dan pasukan drone Angkatan Bersenjata Yaman (Houthi) menggelar operasi militer gabungan dengan banyak drone, rudal laut, dan rudal balistik, menargetkan sebuah kapal Amerika yang memberi dukungan kepada entitas Zionis," kata juru bicara Houthi, Yahya Saree dikutip Al Jazeera.

Saree menyebut serangan ini adalah balasan terhadap serangan AS yang menewaskan 10 milisi Houthi pada pekan lalu. Saree pun memperingatkan bahwa pihaknya akan merespons setiap ancaman yang dialamatkan kepada Houthi.

Baca Juga: Usai Helikopter AS Serang Kapal Houthi, Iran Kirim Kapal Perang ke Laut Merah

"Angkatan Bersenjata Yaman akan terus mencegah kapal-kapal Israel atau yang mengarah ke pelabuhan-pelabuhan daerah Palestina terjajah dari bernavigasi di Arab dan Laut Merah hingga agresi (Israel) dihentikan dan pengepungan saudara-saudara kami di Jalur Gaza dicabut," kata Saree.

Houthi diketahui menyerang kapal-kapal yang melewati Laut Merah sehubungan serangan Israel ke Jalur Gaza yang diluncurkan sejak 7 Oktober 2023 lalu. AS telah membentuk satgas untuk mengamankan Laut Merah dari serangan Houthi.

Sementara itu, Komando Pusat AS melaporkan tidak ada kerusakan akibat serangan terbaru Houthi. AS menyebut Houthi meluncurkan "serangan kompleks" melibatkan drone pengebom, rudal jelajah anti-kapal, dan rudal balistik anti-kapal.

Unit jet tempur F-18 yang diluncurkan dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower serta sejumlah kapal perang lain berhasil menyergap 18 drone, dua rudal jelajah, dan satu rudal anti-kapal yang diluncurkan Houthi.

Baca Juga: Menlu Amerika Serikat Klaim Empat Pemimpin Timur Tengah Setuju Siapkan Masa Depan Gaza PascaPerang