TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel kian serius usir warga Palestina dari Gaza dan sudah berencana menetapkan negara Afrika, Kongo untuk menampung mereka.
Pengusiran warga Palestina dari Gaza secara perlahan tampaknya menjadi kunci kebijakan Pemerintah Israel.
Salah seorang pejabat senior negara Zioni itu mengungkapkan, telah mengadakan pembicaraan dengan sejumlah negara yang berpotensi menampung warga Palestina.
Baca Juga: Israel-AS jadi Sasaran Amarah Iran atas Serangan Bom yang Tewaskan 95 Orang: Rubah Sudah Tercium
Dilansir dari The Times of Israel, Minggu (3/1/2023), koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah melakukan kontak rahasia dengan Kongo.
Kongo dilaporkan siap menerima ribuan imigran darti Gaza, ditambah dengan negara lainnya.
“Kongo siap mengambil para migran, dan kami tengah berbicara dengan yang lainnya,” ujar seorang pejabat senior di pemerintahan kabinet keamanan Israel.
Padahal Kongo mengalami Tingkat kesenjangan yang tinggi.
Menurut Program Pangan Dunia (WFP), sebanyak 52,5 persen populasi Kongo hidup di bawah garis kemiskinan.
Sementara itu, Gaza mengalami krisis kemanusiaan yang meningkat karena perang Israel-Hamas.
Serangan Israel ke Gaza telah menyebabkan lebih dari 21.000 warga Palestina tewas, meski dengan dalih menghancurkan Hamas.
Pada Senin (1/1/2024) Netanyahu mengungkapkan, saat pertemuan dengan faksi Likud, ia tengah berusaha memfasilitasi migrasi sukarela dari Gaza ke negara lain.
“Masalah kami adalah (mendapat) negara yang mau menerima warga Gaza, dan kami tengah berusaha melakukannya,” ujar Netanyahu.
Baca Juga: Kotak Hitam Pesawat Penjaga Pantai Jepang yang Tabrakan Ditemukan, Milik JAL Masih Tanda Tanya
Pada Selasa (2/1/2024), Departemen Luar Negeri AS mengecam Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir mengenai upaya pengusiran warga Palestina dari Gaza.
Mereka menyebut upaya tersebut upaya penghasutan dan tak bertanggung jawab.
Smotrich menolak kecaman itu dan mengeklaim lebih dari 70 persen warga Israel mendukungnya.
Karena menurutnya dua juta orang (di Gaza) bangun setiap pagi dengan keinginan menghancurkan Israel.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.