WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menarik pulang gugus kapal induk Gerald R Ford usai berbulan-bulan menjalankan tugas tambahan untuk melindungi Israel dalam penyerangan dan pengeboman Gaza.
Angkatan Laut AS pada Senin (1/1/2024) mengatakan bahwa USS Gerald R. Ford beserta kapal pendukung akan digantikan oleh kapal serbu amfibi USS Bataan dan kapal perang USS Mesa Verde dan USS Carter Hall, seperti laporan Associated Press, Selasa (2/1).
Ketiga kapal tersebut telah berada di Laut Merah dan sedang melakukan transisi menuju lepas pantai Palestina beberapa hari ke depan.
Menurut pernyataan dari U.S. 6th Fleet, komando angkatan laut Amerika yang berbasis di Eropa dan bertanggung jawab terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Tengah, Ford akan berlayar menuju pangkalannya di AS dalam beberapa hari ke depan.
Ford dikirim ke Laut Tengah untuk berada dalam jarak tembak Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Kapal induk ini tetap berada di Laut Tengah Timur sementara kapal perang pendukungnya berlayar ke Laut Merah, di mana mereka berulang kali mencegat rudal balistik dan drone tempur kelompok Houthi yang mengarah ke Israel. Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengunjungi Ford bulan lalu.
Sejak diperpanjang di Laut Tengah lepas pantai Palestina, Ford dan kapal induk USS Dwight D. Eisenhower bertugas membatasi konflik antara Israel dan Hamas agar tidak meluas dan melibatkan negara lain, menunjukkan keprihatinan Amerika Serikat bahwa konflik tersebut dapat meluas.
Baca Juga: AS Kirim Kapal Komando ke Dekat Palestina untuk Pimpin 2 Kapal Induk, Intervensi AS di Depan Mata?
Kapal induk Eisenhower baru-baru ini melakukan patroli di dekat Teluk Aden, di mulut jalur air Laut Merah, tempat banyak kapal komersial diserang dalam beberapa minggu terakhir.
Hari Minggu (31/12/2023), helikopter tempur kapal induk Dwight D. Eisenhower dan kapal perusaknya, USS Gravely, merespons panggilan darurat dari kapal kontainer Maersk Hangzhou, yang diserang oleh empat kapal kecil Houthi yang didukung oleh Iran.
Ketika helikopter merespons, kapal-kapal menembakkan senjata berawak dan senjata kecil, dan helikopter pun membalas, menenggelamkan tiga dari empat kapal dan membunuh kru mereka, kata U.S. Central Command.
Serangan yang terus-menerus terhadap kapal komersial telah membuat beberapa perusahaan menghentikan transit melalui Selat Bab el-Mandeb yang sempit, yang menghubungkan Teluk Aden ke Laut Merah selatan dan kemudian Kanal Suez.
Kapal perang pendukung Bataan, USS Mesa Verde, adalah kapal serbu transportasi yang membawa sekitar 2.000 Marinir dari Unit Ekspedisi Marinir ke-26.
"Marinir tersebut menyediakan pasukan yang mampu mendukung berbagai misi," demikian dikatakan oleh U.S. 6th Fleet. Carter Hall adalah kapal dermaga yang membawa kapal pendarat amfibi beserta kru mereka.
Kedua kapal dan Bataan dapat mendukung pesawat helikopter; Bataan juga dapat membawa dan mendukung pesawat tempur lepas landas vertikal F-35 dari Korps Marinir.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.