JAKARTA, KOMPAS TV - Tahun 2023 menjadi momen istimewa dalam sejarah hubungan Indonesia – Jepang yang telah mencapai usia ke-65 tahun. Tema peringatan persahabatan selama 65 tahun ini adalah "Satu Hati" atau "Kokoro Hitotsu Ni" dalam Bahasa Jepang, yang menjadi dasar kuat bagi peningkatan kerja sama di berbagai sektor.
Persahabatan ini tidak hanya terbatas pada tingkat pemerintahan, melainkan juga melibatkan berbagai lapisan masyarakat di kedua negara.
Dalam pernyataannya, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi, menekankan bahwa persahabatan selama 65 tahun antara Indonesia dan Jepang telah mendorong kemajuan kedua bangsa melalui kerja sama yang luas di berbagai bidang. Ia juga menyoroti kepentingan untuk menjaga hubungan erat ini.
Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Jepang 48 Orang, Picu Kebakaran dan Rusak Puluhan Ribu Rumah
“Indonesia bukan hanya sekedar mitra dalam kemajuan, melainkan juga harus menjadi mercusuar bagi pertumbuhan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan. Dengan merangkul nilai-nilai bersama, merayakan ikatan budaya, dan memupuk persahabatan antara warga negara, upaya kolektif dapat mendorong kemajuan kedua bangsa ke tingkat yang lebih tinggi,” tegas Dubes Heri.
Dubes Heri menyatakan bahwa kerja sama yang sejati terwujud melalui hubungan antarwarga, melibatkan masyarakat kedua negara. Ia menambahkan bahwa kerja sama ini akan menjadi dasar yang kuat dan terukir dalam hati, membentuk pemahaman bersama antara masyarakat kedua negara.
Selain itu, Dubes Heri juga menyatakan bahwa perjalanan dan kedekatan erat antara Indonesia dan Jepang selama 65 tahun merupakan bukti kuat hubungan yang terus berkembang antar masyarakat kedua negara. Menurutnya, hal ini sejalan dengan menguatnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
“Melalui kolaborasi, pemahaman dan komitmen terhadap nilai-nilai bersama, kita dapat memastikan bahwa persahabatan Indonesia dan Jepang terus berkembang menjadi pembawa harapan, pertumbuhan dan persatuan bagi kawasan,” kata Dubes Heri.
Dubes Heri menambahkan bahwa peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga mempersiapkan masa depan. Kedua bangsa diharapkan dapat bersatu dalam kuatnya pilar kemajuan dan saling menghormati dalam kedekatan konsep Satu Hati.
“Pada 2045 mendatang, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad. Pada tahun tersebut, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia. Hal ini tentunya paralel dengan persiapan 70 tahun hubungan Indonesia – Jepang pada tahun 2028 mendatang." jelasnya.
Selain itu, Dubes Heri juga beroptimis di usia ke-70 tahun hubungan Indonesia – Jepang, kerja sama kedua negara tersebut lebih meningkat. Tidak hanya antar pemerintah tetapi juga antar masyarakat kedua negara.
Selain itu ia juga menambahkan bahwa peringatan 65 tahun ini juga menjadi bukti dari persahabatan yang langgeng dan potensi pencapaian yang lebih besar di masa yang akan datang
Pada tahun 2023, peran kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN dan Jepang sebagai pemimpin G7 menjadi sorotan. Tidak hanya itu, tahun tersebut juga menjadi perayaan 50 tahun hubungan antara ASEAN dan Jepang. Kedua entitas ini memiliki pengaruh besar dalam politik dan ekonomi global.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk merayakan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu, (17/12/2023), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa ASEAN dan Jepang telah sepakat pada visi bersama dan rencana implementasi kemitraan ke depan.
Selain KTT peringatan 50 tahun kerja sama dan persahabatan ASEAN-Jepang, Presiden juga menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Zero Emission Community (AZEC) di Tokyo, Senin, (18/12/2023).
Capaian prioritas politik luar negeri Indonesia dari KBRI Tokyo sepanjang tahun 2023 disajikan dengan pendekatan prioritas kebijakan luar negeri Indonesia 2019–2024, sesuai Formula 4+1 Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca Juga: Skuad Jepang di Piala Asia 2023: Hanya 6 Pemain yang Bermain di Klub Luar Eropa
Fokusnya meliputi diplomasi ekonomi, diplomasi pelindungan, diplomasi kedaulatan dan kebangsaan, serta peran Indonesia di tingkat regional dan global. Tambahan satu prioritas adalah peningkatan infrastruktur diplomasi.
Dalam bidang Diplomasi Ekonomi, pada penghujung peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, kinerja perdagangan kedua negara periode Januari hingga Oktober 2023 terpantau stabil. Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan USD 3,5 miliar, dengan total perdagangan mencapai USD 31,5 miliar.
Kondisi surplus ini didorong oleh peningkatan ekspor Migas Indonesia sebesar 25% dibanding periode yang sama tahun 2022, serta ekspor manufaktur di sektor bahan baku nabati, tembakau, apparel, spare part kendaraan, dan nikel.
Meskipun nilai perdagangan ini mengalami penurunan dibanding tahun 2022, namun kondisi ini berhasil melampaui catatan nilai perdagangan sebelum pandemi Covid tahun 2019, dimana surplus perdagangan Indonesia hanya tercatat USD 300 juta dengan total perdagangan USD 31,7 miliar.
Jepang tetap menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, menempati urutan keempat untuk Q1 – Q3 tahun 2023.
Realisasi investasi Jepang selama lima tahun terakhir (2019 – 2023 Q3) mencapai 16,1 miliar dolar AS, dengan lima sektor utama investasi meliputi; Industri Otomotif dan Transportasi, Industri Logam, Industri Kimia dan Farmasi, Perumahan, Kawasan Industri, dan Gedung Perkantoran, serta Industri Permesinan.
Sehubungan dengan IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement), dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Fumio Kishida di sela-sela KTT Perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang di Tokyo, keduanya menyambut baik penyelesaian perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA.
Dokumen ini diharapkan ditandatangani pada kuartal pertama 2024 dan diimplementasikan setelah proses ratifikasi di parlemen.
IJEPA membawa sejumlah manfaat bagi Indonesia, antara lain perbaikan akses pasar di Jepang, termasuk eliminasi tarif produk perikanan olahan.
Manfaat lainnya meliputi perluasan akses pasar perbankan serta kerja sama dengan New MIDEC (Manufacturing Industrial Development Center), yang dapat mendukung industri Indonesia sebagai basis produksi kawasan.
Sementara itu, dalam forum KTT Asia Zero Emission Community/AZEC di Tokyo, Senin, (18/12/2023), Presiden Joko Widodo menekankan bahwa AZEC dapat mendukung penguatan upaya dekarbonisasi.
KTT AZEC menghasilkan Leaders’ Joint Statement yang mencakup komitmen memenuhi Paris Agreement sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi, dengan pendekatan tailor-made menuju dekarbonisasi.
Dalam Joint Statement juga mengakui berbagai teknologi dan inovasi, termasuk proyek Carbon Capture Storage (CCS) dan carbon capture utilization storage (CCUS), pemanfaatan LNG sebagai transition fuel, promosi elektrifikasi, dekarbonisasi sektor transportasi, serta pentingnya scale-up pendanaan transisi melalui AZEC, termasuk promosi implementasi perdagangan karbon di kawasan.
Bagi Indonesia, kesepakatan yang dicapai dalam KTT AZEC ini ikut mencerminkan dukungan terhadap pandangan Indonesia yang konsisten mendorong pengakuan berbagai jalur dan teknologi untuk menuju transisi energi.
Hal ini juga menegaskan pentingnya meningkatkan mekanisme pendanaan untuk menutup kesenjangan pembiayaan di negara berkembang, serta perlunya pengembangan aksesibilitas dan keterjangkauan rantai pasok energi di kawasan.
Dalam KTT AZEC 2023, terdapat 69 kerja sama transisi energi, di mana 24 di antaranya merupakan proyek transisi energi untuk Indonesia atau antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Jepang. Beberapa mitra termasuk PLN, PPT Energy Trading Co Ltd, dan Pupuk Indonesia.
Kesepakatan ini menjadi tambahan dari 12 Memorandum of Understanding (MoU) yang diakui pada pertemuan AZEC Ministerial Meeting pada Maret 2023. Bidang kerja sama mencakup pelatihan untuk mempromosikan transisi energi, waste to energy, dekarbonisasi, pengembangan transmisi listrik, geothermal, green ammonia, dan lainnya.
Kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang infrastruktur untuk proyek IKN menjadi perhatian bersama kedua negara.
Di sela-sela rangkaian agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Minggu, (21/5/2023), lima Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangani oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dengan badan dan perusahaan Jepang.
Selain itu, ada 24 Letter of Intent (LoI) yang diserahkan oleh perusahaan Jepang kepada OIKN di hadapan Presiden Joko Widodo.
Kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako pada 17-23 Juni 2023 ke Indonesia menjadi momen bersejarah yang menunjukkan kedalaman persahabatan kedua negara dan keakraban interaksi antar masyarakat. Kaisar, antara lain, mengunjungi Depo Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus Jakarta.
Proyek MRT ini, menurut Dubes Heri, memberikan manfaat tidak hanya untuk transportasi Jakarta tetapi juga menjadi simbol budaya dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
“Kunjungan ini simbol dedikasi terhadap kemajuan kedua bangsa. Selama 4 tahun MRT beroperasi tidak hanya zero accident tetapi juga merupakan ikon budaya dan persahabatan Indonesia dan Jepang." jelas Dubes Heri.
Selain itu, Dubes Heri juga menegaskan agar masyarakat Indonesia dapat meniru budaya disiplin, bersih, dan perawatan yang detail merupakan ciri khas Jepang. Ia juga berharap agar MRT tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun masyarakatnya.
Pembangunan infrastruktur tetap menjadi salah satu skala prioritas dalam kerja sama Indonesia – Jepang.
Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Kishida di sela-sela KTT ASEAN 2023, pada Sabtu (16/12/2023), Jepang berkomitmen melanjutkan pendanaan perluasan proyek Mass Rapid Transit (MRT) jalur timur barat Jakarta yang rencananya akan dimulai pembangunannya pada Agustus 2024.
Presiden Jokowi dalam pertemuan itu juga mendorong Jepang agar pembangunan jalur utara–selatan fase 2A dan 2B dapat selesai tepat waktu.
Sektor ketenagakerjaan mengalami pertumbuhan pesat pada tahun 2023. Sebelum Covid-19, jumlah warga negara Indonesia yang bekerja di Jepang sekitar 35 ribu orang, mayoritas sebagai peserta magang.
Namun, belum genap setahun setelah dibukanya kembali Jepang pasca pandemi, jumlah pekerja migran dan peserta magang Indonesia di Jepang telah melampaui 90 ribu orang.
Hingga Juni 2023, dari jumlah tersebut, sekitar 25 ribu di antaranya merupakan pekerja berketerampilan khusus atau specified skilled worker (SSW).
Pada tahun ini, Pemerintah Indonesia dan Jepang juga telah sepakat mengenai penempatan PMI SSW dengan skema private-to-private. Proses penempatan dan pelindungan PMI diharapkan meningkat dan terjamin melalui keterlibatan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Japan Employment Placement Service Provider (JEPSP).
Sehubungan dengan rencana Pemerintah Jepang untuk menghapus program pemagangan/TITP dan menggantikannya dengan program baru yang sejalan dengan program SSW, Indonesia diharapkan dapat menempatkan lebih banyak pekerja terampil di Jepang.
Dari 12 bidang kerja dalam SSW, Indonesia menjadi salah satu negara pengirim utama untuk bidang caregiver, industri manufaktur terkait permesinan, kelistrikan dan elektronik, pertanian, industri produk makanan dan minuman, serta perikanan.
Dalam kerja sama pertanian, Pemerintah Indonesia berhasil membina dan mengawasi ekspor komoditas kopi ke Jepang. Pada September 2023, Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang menghapus Indonesia dari daftar Inspection Order.
Pengawasan terhadap Komoditas Kopi Indonesia kini dilakukan melalui inspeksi monitoring rutin, di mana hanya 30% pengiriman dari Indonesia yang akan diperiksa keamanan pangan terkait kandungan residu bahan kimia yang diatur oleh Pemerintah Jepang. Importir tidak lagi dikenakan biaya inspeksi tersebut.
Penunjukkan Indonesia yang diwakili oleh Atase Kehutanan KBRI Tokyo sebagai Juru Bicara Resmi Kaukus Produsen di International Tropical Timber Organization (ITTO) periode 2024 – 2026 adalah sebuah capaian signifikan dalam diplomasi sektor kehutanan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.