PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un menyatakan bahwa militernya harus "menghancurkan sepenuhnya" Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan jika diprovokasi. Kim juga menginginkan negaranya meningkatkan kapasitas militer, termasuk mengembangkan material nuklir.
Hal tersebut disampaikan Kim saat rapat bersama partai berkuasa di Korea Utara pada pekan lalu. Putra Kim Jong-il itu mengaku pihaknya akan meluncurkan tiga satelit mata-mata tambahan, menambah produksi material nuklir, dan mengembangkan drone penyerang pada 2024.
Kalangan pengamat menyebut pernyataan agresif serta keinginan meningkatkan kapasitas militer adalah upaya Kim Jong-un meningkatkan daya tawar diplomatis terhadap AS. Retorika Kim sendiri disebut kian agresif usai AS dan Korsel memperluas latihan gabungan belakangan ini.
Baca Juga: Gempa Jepang, KBRI: Ada 1.315 WNI di Prefektur Ishikawa yang Terdampak
Pengamat menyebut Kim akan terus meningkatkan retorika agresif dan uji coba senjata jelang Pemilu AS pada November 2024 mendatang. Kim disebut meyakini bisa memperoleh kesepakatan yang lebih menguntungkan jika Donald Trump terpilih sebagai presiden AS.
Menurut laporan kantor berita KCNA, Kim berkata kepada petinggi militernya untuk mempertajam "pedang pusaka" untuk menjaga keamanan nasional Korea Utara. Pernyataan tersebut diyakini menyinggung program nuklir Korea Utara.
Kim menegaskan bahwa "tentara kita harus memberi pukulan telak dan menghancurkan mereka (AS-Korsel) sepenuhnya dengan memobilisasi senjata dan potensialitas terkuat tanpa ragu-ragu."
Sejak 2022, Korea Utara telah meluncurkan lebih dari 100 uji coba rudal seiring peningkatan aktivitas gabungan militer AS dan Korea Selatan. Pyongyang juga disebut berupaya memperkuat hubungan dengan Rusia dan China.
Di lain pihak, Korea Selatan turut memperkuat kapabilitas serangan pendahuluan, pertahanan udara, dan kapabilitas pembalasan merespons ancaman nuklir Korea Utara.
Dalam pidato menyambut Tahun Baru 2024, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menegaskan pihaknya hendak mencapai perdamaian dengan kekuatan.
Seiring meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea, para pakar menilai bentrok militer berskala kecil dapat terjadi di perbatasan Korea Utara-Korea Selatan pada tahun ini. Para pakar juga menyebut Pyongyang kemungkinan akan mencoba rudal balistik antarbenua yang bisa mencapai daratan AS pada 2024.
Baca Juga: Kim Jong-Un Ogah Korea Utara dan Korea Selatan Bersatu Lagi: Sudah Jadi Dua Negara yang Bermusuhan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.